Technology

Kembangkan Fronx di Pabrik Cikarang, Suzuki Rogoh Kocek Rp1 Triliun

M Fadli Ramadan 30/05/2025 04:04 WIB

President Director PT SIS dan PT SIM Minoru Amano mengatakan, pengembangan Suzuki Fronx di Indonesia membutuhkan waktu selama tiga tahun.

Kembangkan Fronx di Pabrik Cikarang, Suzuki Rogoh Kocek Rp1 Triliun. (Foto iNews Media Group)

IDXChannel - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan mobilitas ramah lingkungan dengan meluncurkan Suzuki Fronx. SUV kompak ini dirakit pada fasilitas Suzuki di Cikarang, Jawa Barat.

Dirakit di PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), fasilitas ini mendapat kucuran dana tambahan untuk memproduksi Fronx secara lokal. Investasi ini dilakukan untuk menghadirkan material dan komponen yang dibutuhkan dalam perakitan Fronx.

"Komponen saja investasi yang kita keluarkan lebih dari Rp1 triliun, tidak hanya supplier tapi tentunya di pabrik perlu ada investasi. Sehingga bisa dipastikan jumlahnya lebih dari Rp1 triliun untuk mengembangkan Fronx," kata Direktur PT SIM Shodiq Wicaksono di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

President Director PT SIS dan PT SIM Minoru Amano mengatakan, pengembangan Suzuki Fronx di Indonesia membutuhkan waktu selama tiga tahun. Sepanjang waktu tersebut digunakan untuk riset untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen Indonesia.

Sehingga dibutuhkan investasi tambahan untuk membuat operasional pengembangan Suzuki Fronx bisa berjalan lancar. Terlebih, sejumlah komponen yang digunakan pada SUV kompak tersebut berbeda dengan model lainnya.

"Untuk bisa memproduksi Fronx secara lokal, kita membutuhkan persiapan waktu itu tiga tahun. Sejak tiga tahun lalu, bersama lebih dari 200 mitra lokal yang berperan penting untuk membangun Fronx ini, kita sudah mempersiapkannya dan dengan bangga ini kita bisa tunjukkan kepada harapan-harapan ini," kata dia.

Sebagai informasi, proses yang dilakukan dalam perakitan Suzuki Fronx di pabrik Cikarang untuk dimulai dari pressing untuk komponen bodi. Dari lembaran baja atau besi melewati proses welding, atau penyatuan komponen.

Setelah menjadi rangka bodi monokok, masuk ke tahap cat, lalu masuk proses assembling interior, mesin, sektor kaki-kaki, instalasi fitur-fitur, dan part lain hingga menjadi mobil secara utuh. Hingga akhirnya dilakukan pengecekan menyeluruh, dan uji coba, sampai akhirnya siap dipasarkan.

(Dhera Arizona)

SHARE