Kesepakatan Dicabut, Perang Harga EV di China Berlanjut
Kesepakatan untuk mengakhiri perang harga antara pabrikan kendaraan listrik (EV) di China gagal.
IDXChannel - Kesepakatan untuk mengakhiri perang harga antara pabrikan kendaraan listrik (EV) di China gagal. Perjanjian dicabut beberapa hari setelah ditandatangani.
Dilansir dari Reuters pada Selasa (11/7/2023), kesepakatan yang gagal itu ditandangani oleh 16 produsen mobil listrik, termasuk BYD, NIO, Li Auto, Xpeng, Geely, Chery, Dongfeng dan FAW. Tesla menjadi satu-satunya perusahaan asing yang berpartisipasi.
Kesepatan itu diinisiasi Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) pada Kamis. Perjanjian dicabut pada Sabtu karena dianggap melanggar kebijakan anti-monopoli di China.
Tesla baru-baru ini kembali menawarkan pemangkasan harga di China. Perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu menawarkan diskon hingga USD500 untuk Model 3 dan Model Y.
Usaha patungan Volkswagen dengan SAIC dan FAW juga mengumumkan pemotongan harga di China untuk EV seri ID mereka. Kondisi ini menunjukkan perang harga masih terus berlanjut di China.
Sejak Januari 2023, puluhan perusahaan EV di China telah mengumumkan pemangkasan harga. Mereka mengikuti kebijakan serupa yang dikeluarkan Tesla.
China merupakan pasar otomotif terbesar di dunia. Penjualan mobil di China diprediksi naik 3% menjadi 25 juta unit pada 2023.
Sektor EV di China terus berkembang pesat. CAAM mendorong produsen mobil listrik untuk menghentikan perang harga untuk mencegah gejolak di industri ini. (WHY)