Kilas Drama Pemecatan Sam Altman OpenAI: Runutan dan Fakta Menarik di Baliknya
Sam Altman sempat dipecat oleh dewan OpenAI, namun kembali dipekerjakan setelah negosiasi selama beberapa hari.
IDXChannel—Pada 17 November 2023, pelaku industri dan pekerja teknologi dibuat geger dengan kabar pemecatan CEO OpenAI Sam Altman oleh jajaran dewan perusahaan teknologi pencipta ChatGPT tersebut.
Alasannya, dalam pengumumannya, dewan OpenAI secara implisit menuding Sam Altman tidak sepenuhnya terbuka dan jujur saat berkomunikasi dengan pihak dewan, sehingga menghambat kerja dewan untuk mengawasi OpenAI.
Microsoft, salah satu investor terbesar OpenAI, dikabarkan mengetahui kabar pemecatan Altman pada menit-menit terakhir sebelum dewan membuat pengumuman ke publik. Sementara Altman mengetahui kabar tersebut pada 16 November.
Pada saat ini pula, dewan OpenAI menunjuk Mira Murati, Chief of Technology Officer OpenAI, sebagai CEO interim.
Geger belum rampung. Pada hari yang sama (17 November), Presiden OpenAI Greg Brockman—yang juga menduduki kursi di jajaran dewan bersama Altman—memutuskan untuk keluar dari perusahaan sebagai bentuk protes atas pemecatan sepihak Altman.
“Saya menikmati masa-masa bekerja di sini. Secara personal, OpenAI sangat transformatif, dan semoga dunia pun merasakannya. Saya senang bekerja dengan orang-orang yang begitu berbakat,” adalah cuitan pertama Altman pada 18 November pasca kabar pemecatannya.
Pemecatan Altman membingungkan para karyawan dan menarik perhatian publik, sekaligus membuat investor waspada. Terlebih Microsoft, yang menggelontorkan dana USD13 miliar ke perusahaan tersebut.
Dalam waktu singkat beredar beragam spekulasi. Apalagi tak lama setelahnya, tiga peneliti tingkat tinggi di OpenAI juga mengikuti langkah Brockman untuk keluar dari perusahaan. Ketiganya adalah Jakub Pachocki, Aleksander Madry, dan Szymon Sidor.
Kekacauan belum berhenti di sini. Pada 20 November, 800 karyawan OpenAI—sekitar 90% dari total karyawan—menandatangani petisi, dan mengancam akan ikut resign jika Altman tidak dikembalikan ke posisnya.
Altman menerima banyak dukungan, termasuk dari Mira Murati. Para karyawan menunjukkan dukungan di akun X Altman dengan meninggalkan beragam emoji bernuansa positif.
Masih pada 20 November, dewan OpenAI kembali menunjuk satu lagi CEO interim, yakni Emmet Shear, eks eksekutif Twitch, alih-alih menyelesaikan negosiasi untuk mengembalikan Altman meskipun telah diancam 90% karyawannya.
Menurut catatan The New York Times, Microsoft—selaku investor besar bagi OpenAI—menekan pihak dewan untuk mengembalikan Altman pada posisinya, agar kesepakatan segera tercapai sebelum pembukaan NYSE keesokan harinya, namun tetap gagal.
Bahkan Mira Murati pun berupaya untuk membawa Altman kembali, namun gagal. Negosiasi untuk mengembalikan Altman ini sudah dimulai sejak 19 November, namun belum juga membuahkan hasil.
Pada hari yang sama CEO Microsoft Satya Nadela mengunggah cuitan, memberi dukungan pada Altman dan Brockman, dan menyatakan bahwa Microsoft bersedia ‘menampung’ keduanya untuk memimpin tim riset AI tingkat lanjut.
Negosiasi dengan OpenAI berlangsung selama beberapa hari, perusahaan itu bahkan sempat meluncurkan ChatGPT dengan fitur suara untuk pengguna gratis untuk meyakinkan publik dan pengguna bahwa perusahaan ‘baik-baik’ saja.
Hingga pada 21 November sore, OpenAI akhirnya mengumumkan bahwa pihak dewan telah mencapai kesepakatan dengan Altman agar ia kembali ke jabatannya di perusahaan. Bersamaan dengan ini, ada perubahan pada struktur dewan perusahaan tersebut.
Syarat dari Altman adalah, semua anggota dewan yang terlibat dalam pemecatannya harus keluar. Pasca Altman kembali, Bret Talyor (eks pejabat Salesforce) mengisi kursi dewan. Perwakilan Microsoft pun turut mengisi struktur dewan sebagai pengawas.
The New York Times melaporkan, dewan OpenAI sengaja tidak mengikutsertakan Microsoft (selaku investor) dalam pengambilan keputusan untuk mendepak Altman, dan mengira raksasa teknologi tersebut bakal mendukung dewan.
Apa sebenarnya terjadi dengan OpenAI? Business Insider menyebut pemecatan Altman sebagai ‘kudeta terliar’ sepanjang sejarah Silicon Valley. Menurut internal yang beredar dari COO OpenAI Brad Lightcap, pemecatan Altman murni hanyalah miskomunikasi.
The Verge mengutip, “Pemecatan Altman bukanlah karena penyimpangan pada finansial, bisnis, keamanan, ataupun praktik keamanan OpenAI. Ini hanyalah masalah komunikasi antara Altman dan dewan,”
Fakta Menarik di Balik Pemecatan Sam Altman
Tidak mengherankan jika pemecatan Altman membuat publik geger. Altman adalah salah satu pendiri OpenAI, kerap dipuji karena kerja kerasnya. Selain Altman, CEO X Elon Musk adalah salah satu pendiri dan investor OpenAI.
Saat ini, barangkali OpenAI adalah pemimpin pasar di industri artificial intelligence. Perusahaan inilah yang membangun ChatGPT, website kecerdasan buatan yang belakangan naik daun.
Ada beberapa fakta menarik dari kekisruhan pemecatan Altman. Salah satu dari tiga anggota dewan yang keluar—karena terlibat dalam kudeta—adalah Ilya Sutskever, salah satu peneliti utama yang juga banyak terlibat dalam pendirian dan pengembangan OpenAI.
Dikutip dari The Verge, catatan keuangan menunjukkan gaji Sutskever mencapai USD 334.572/tahun. Sementara gaji Altman selaku CEO adalah USD73.546/tahun dan gaji Brockman selaku presiden perusahaan mencapai USD113.727/tahun.
Sedangkan dua anggota dewan yang menyepakati pemecatan Altman sama sekali tidak menerima gaji. Sutskever, meskipun terlibat dalam pemecatan Altman, akhirnya berbalik arah ikut mendukung Altman setelah berbincang-bincang secara personal dengan istri Brockman tentang persoalan di OpenAI.
“Saya menyesali keterlibatan saya dalam keputusan dewan. Saya tidak pernah berniat untuk merusak OpenAI. Saya mencintai apa yang telah kami bangun bersama, dan saya akan melakukan apa pun untuk menyatukan perusahaan kembali,” tulis Sutskever di akun X-nya.
Dugaan tentang alasan di balik pemecatan Altman yang paling memungkinkan adalah perbedaan filosofi yang mendasari pengembangan OpenAI. Dikutip dari NPR (21/12), perusahaan tersebut mulanya didirikan sebagai laboratorium riset non profit, mengedepankan prinsip alih-alih profit.
OpenAI awalnya dikembangkan dengan harapan agar bermanfaat bagi umat manusia secara keseluruhan, tanpa memikirkan kebutuhan untuk menghimpun penjualan atau pengembalian investasi.
Namun keputusan-keputusan Altman selama memimpin OpenAI berjalan terbalik dari tujuan pendiriannya. Ia mengubah status perusahaan dengan menambah anak usaha, OpenAI Global LLC, yang beroperasi dengan orientasi profit.
Transisi orientasi dari nonprofit ke profit ini berlangsung pada 2019, tak lama setelah Elon Musk hengkang, membuat OpenAI kehilangan sumber modal. Para petinggi pun mulai menyadari bahwa mengembangkan dan memelihara model AI canggih membutuhkan dana yang tidak murah.
Setahun selepas Musk hengkang, OpenAI mulai mengembangkan GPT-3, AI yang mampu berfungsi sebagai chatbot untuk menjawab pertanyaan, sekaligus memperbaiki naskah, dan menerjemahkan bahasa.
Masa transisi ini membuat dewan OpenAI terpecah, satu masih terfokus pada misi nonprofit, sementara yang satu lagi terfokus pada model bisnis klasik ala Silicon Valley, yakni merilis banyak produk dengan cepat untuk menguasai pasar.
GPT-3 terus dikembangkan hingga OpenAI menyempurnakannya dengan ChatGPT. Inilah kecerdasan buatan yang mulai menarik perhatian pekerja industri teknologi beberapa waktu belakangan ini.
Kesuksesan ChatGPT terbukti mampu menarik investor dari raksasa-raksasa teknologi selain Microsoft.
Fakta menarik lain dari pemecatan Altman, sebelum akhirnya Emmet Shear ditunjuk sebagai CEO interim, dewan OpenAI yang tersisa menawarkan posisi tersebut kepada eks CEO GitHub Nat Friedman dan CEO Scale AI Alex Wang, namun ditolak.
Selain itu, dewan OpenAI juga dikabarkan menawarkan posisi tersebut kepada CEO Antrophic, perusahaan teknologi AI kompetitor OpenAI, sekaligus mengusulkan merger antara kedua perusahaan.
Sam Altman menerima banyak dukungan dari karyawan dan sesama pelaku industri teknologi, termasuk Emmet Shear sendiri, yang mengancam dewan untuk ikutan resign jika dewan tidak memberikan dokumentasi ihwal pelanggaran yang ditudingkan kepada Altman. (NKK)