Lawan Dominasi China, Vietnam Berambisi Bangun Industri Logam Tanah Jarang
Vietnam berencana untuk membuka kembali tambang logam tanah jarang terbesarnya pada 2024.
IDXChannel - Vietnam berencana untuk membuka kembali tambang logam tanah jarang terbesarnya pada 2024. Langkah ini dapat mengurangi dominasi China di sektor logam tanah jarang.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (25/9/2023), Vietnam berencana membangun rantai pasokan tanah jarang, termasuk mengembangkan kapasitas untuk memurnikan bijih menjadi bahan baku kendaraan listrik, smartphone, dan produk teknologi canggih lainnya.
Sebagai langkah awal, Vietnam berniat mengadakan lelang untuk beberapa blok di tambang Dong Pao sebelum akhir 2023. Hal itu diungkap Tessa Kutscher, seorang eksekutif di Blackstone Minerals Ltd, perusahaan tambang asal Australia.
Kutsher mengutip informasi yang tidak dipublikasikan dari Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam. Pemerintah Vietnam tidak menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg.
Vietnam berencana untuk memulai kembali tambang tersebut tahun depan, kata Luu Anh Tuan, ketua Vietnam Rare Earth JSC (VTRE), perusahaan penyulingan utama di negara tersebut dan mitra Blackstone dalam proyek itu.
Usulan dibukanya kembali tambang Dong Pao muncul di tengah kekhawatiran Barat atas dominasi China di sektor logam tanah jarang. Beijing baru-baru ini memberlakukan pembatasan ekspor beberapa logam tanah jarang yang digunakan dalam produksi chip semikonduktor.
Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS), Vietnam memiliki cadangan tanah jarang terbesar kedua. Namun, sumber daya ini sebagian besar belum dimanfaatkan, dan investor sebelumnya kurang tertarik karena harga rendah akibat monopoli China.
Saat mengunjungi Hanoi bulan ini untuk meningkatkan hubungan bilateral, Presiden AS Joe Biden menandatangani sebuah perjanjian untuk menarik lebih investasi untuk sektor logam tanah jarang Vietnam. (WHY)