Technology

Menangi Perang Harga, Laba BYD Melonjak 80 Persen pada 2023

Wahyu Dwi Anggoro 27/03/2024 08:30 WIB

BYD melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 80,7% menjadi CNY30,04 miliar atau sekitar Rp66 triliun sepanjang 2023.

Menangi Perang Harga, Laba BYD Melonjak 80 Persen pada 2023. (Foto: REUTERS)

IDXChannel - BYD melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 80,7% menjadi CNY30,04 miliar atau sekitar Rp66 triliun sepanjang 2023.

Produsen kendaraan listrik (EV) asal China tersebut mencatat kenaikan laba bersih 18,6% menjadi CNY8,67 miliar atau sekitar Rp19 triliun pada kuartal IV-2023, pertumbuhan paling lambat sejak triwulan I-2022.

Dilansir dari Reuters pada Rabu (27/3/2024), penjualan kendaraan listrik kehilangan momentum di China. Hal ini memicu perang harga yang brutal.

Berkat kebijakan pemangkasan harga, BYD berhasil menggeser Tesla sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di dunia pada akhir 2023. Awal tahun ini, BYD melanjutkan menjalankan strategi diskon yang lebih agresif di pasar China.

Perusahaan menawarkan diskon hingga 21,6% tahun ini. Awal pekan ini, BYD meluncurkan versi baru sedan listrik Seal yang lebih murah dari pendahulunya. 

Beberapa produsen bergabung dalam perang harga tahun ini, termasuk Tesla, Geely Auto, GAC Aion, Leapmotor dan Xpeng, tetapi diskon mereka tidak seberapa dibandingkan dengan BYD.

Diskon agresif yang dilakukan BYD menggerogoti margin keuntungan domestiknya. Namun, hal ini dapat diimbangi pengendalian biaya yang kuat dan meningkatnya ekspor.

BYD mengekspor lebih dari 240,000 mobil pada tahun 2023, sekitar 8% dari penjualan globalnya. Ekspor BYD diprediksi sebesar 300.000-400.000 unit tahun ini. (WHY)

SHARE