Technology

Mengapa CrowdStrike Jadi Dalang di Balik Sistem Microsoft Down? Ini Penjelasannya

Tangguh Yudha/MPI 23/07/2024 09:46 WIB

Lantas, bagaimana kesalahan pada CrowdStrike bisa membuat lumpuh server sedunia? Berikut penjelasannya.

Mengapa CrowdStrike Jadi Dalang di Balik Sistem Microsoft Down? Ini Penjelasannya. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kesalahan update dari penyedia keamanan siber CrowdStrike yang terjadi baru-baru ini telah membuat server sedunia lumpuh. Dilaporkan bahwa setidaknya ada 8,5 juta perangkat Windows terdampak.

Adanya masalah ini, membuat sistem yang digunakan oleh rumah sakit, maskapai penerbangan, bank, dan layanan besar lainnya terhenti. Sehingga, menyebabkan kerugian besar di seluruh dunia.

CEO firma riset asal Michigan Anderson Economic Group, Patrick Anderson memperkirakan kerugian akibat gangguan pada CrowdStrike bisa mencapai USD1 miliar atau sekira lebih dari Rp16 triliun.

Lantas, bagaimana kesalahan pada CrowdStrike bisa membuat lumpuh server sedunia? Berikut penjelasannya, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber pada Selasa (23/7/2024).

Sebelumnya, perlu diketahui CrowdStrike sendiri merupakan perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat (AS) yang menawarkan serangkaian layanan keamanan menggunakan perangkat lunak berbasis cloud.

CrowdStrike digunakan oleh bisnis di seluruh dunia, termasuk bank dan bandara. Pada Jumat lalu, terjadi masalah sistem parah yang terus menimbulkan kekacauan beberapa hari kemudian.

Meskipun bug awal diidentifikasi dan diperbaiki pada hari yang sama, dampak lanjutannya terus berlangsung. Masalah terjadi karena kesalahan pembaruan yang melibatkan perangkat lunak Falcon.

Ketika diterapkan secara otomatis ke jutaan PC di seluruh dunia, hal ini secara tidak sengaja membuat perangkat Windows terkena Blue Screen of Death (BSOD) yang membuat banyak sistem menjadi offline.

Kesalahan CrowdStrike menyebabkan kegagalan fungsi yang pada dasarnya menonaktifkan sistem tersebut dan perangkat lunak yang banyak digunakan di seluruh dunia sehingga dampaknya sangat besar.

Saat ini, upaya perbaikan terus berlangsung dan Windows telah membantu merilis alat baru yang dirancang bagi admin TI agar perangkat terfampak dapat aktif kembali setelah pembaruan CrowdStrike yang bermasalah.

Alat baru Microsoft membuat drive USB yang dapat di-boot yang dapat digunakan admin untuk membantu memulihkan mesin yang terkena dampak tanpa terlalu banyak kesulitan.

(YNA)

SHARE