Technology

Microsoft Tutup Operasi di Pakistan usai PHK 9.000 Karyawan

Wahyu Dwi Anggoro 06/07/2025 00:30 WIB

Microsoft menutup operasinya di Pakistan, menandai berakhirnya kehadiran raksasa teknologi itu selama 25 tahun di negara Asia Selatan tersebut.

Microsoft Tutup Operasi di Pakistan usai PHK 9.000 Karyawan (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Microsoft menutup operasinya di Pakistan, menandai berakhirnya kehadiran raksasa teknologi itu selama 25 tahun di negara Asia Selatan tersebut.

"Perjanjian dengan dan layanan untuk pelanggan kami tidak akan terpengaruh oleh perubahan ini," kata Microsoft dalam pernyataannya, dilansir dari Tech Crunch pada Sabtu (5/7/2025).

"Kami akan melayani pelanggan melalui reseller dan kantor Microsoft lainnya yang berlokasi dekat. Kami menjalankan model seperti itu dengan sukses di sejumlah negara lain di seluruh dunia. Pelanggan kami tetap menjadi prioritas utama kami dan akan menerima tingkat layanan berkualitas tinggi yang sama di masa mendatang," katanya.

Keputusan tersebut akan berdampak pada lima staf penjualan Microsoft di Pakistan. Microsoft tidak memiliki staf teknik apa pun di Pakistan, tidak seperti di India dan negara berkembang lainnya.

Penutupan tersebut terjadi di tengah restrukturisasi perusahaan yang lebih luas. Awal minggu ini, Microsoft mengurangi tenaga kerjanya sebesar empat persen atau sekitar 9.000 staf secara global.

Mantan eksekutif Microsoft asal Pakistan, Jawwad Rehman, melaporkan keluarnya perusahaan tersebut dari negaranta dalam sebuah postingan di LinkedIn pada Kamis.

 “Ini lebih dari sekadar keluarnya perusahaan. Ini adalah sinyal yang menyadarkan tentang lingkungan yang telah diciptakan negara kita. Lingkungan yang bahkan membuat raksasa global seperti Microsoft merasa tidak berkelanjutan untuk bertahan," kata Rehman.

Keluarnya Microsoft mencerminkan tantangan yang lebih luas di sektor teknologi Pakistan. Tidak seperti India, Pakistan bukanlah tujuan outsource bagi raksasa teknologi Barat. 

Sebaliknya, ekosistem teknologi negara tersebut didominasi oleh dua pemain utama: pelaku usaha lokal dan perusahaan China seperti Huawei.

(Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE