Technology

NASA Luncurkan Satelit Baru SWOT, Mampu Petakan Air Bumi saat Perubahan Iklim

Tangguh Yudha/MPI 15/12/2022 23:25 WIB

Satelit terbaru NASA, Surface Water and Ocean Topography (SWOT) sukses diluncurkan.

NASA Luncurkan Satelit Baru SWOT, Mampu Petakan Air Bumi saat Perubahan Iklim (Dok.MNC)

IDXChannel - Satelit terbaru NASA, Surface Water and Ocean Topography (SWOT) sukses diluncurkan dengan menggunakan SpaceX Falcon 9, Rabu 14 November waktu setempat. 

Disebutkan bahwa satelit ini akan bertugas untuk memetakan air Bumi secara akurat di tengah perubahan iklim seperti sekarang ini.

"Izinkan saya memberi tahu Anda, SWOT adalah game changer. SWOT akan bekerja sama dengan satelit lain untuk memberikan konteks berharga tentang air, sementara misi lain berfokus pada area seperti atmosfer atau lapisan es," kata Tahani Amer, seorang eksekutif program di divisi sains Bumi NASA.


Seperti diketahui, NASA dan badan antariksa Prancis (CNES) saat ini tengah bersama-sama memimpin upaya multi-lembaga. Salah satu aplikasi penting adalah pemahaman yang lebih baik tentang karbon dioksida, gas rumah kaca, dan perannya dalam perubahan iklim.

Katherine Calvin, kepala ilmuwan NASA dan penasihat iklim senior mengatakan bahwa sebagian dari karbon masuk ke laut, sebagian masuk ke daratan yang diserap oleh pepohonan, sementara karbon lainnya tetap berada di atmosfer. Ketika Bumi menjadi lebih hangat, maka lautan menyerap banyak panas.

Dengan begitu, pemahaman yang lebih baik tentang proses pencampuran lautan akan membantu umat manusia memahami berapa banyak panas dan karbon yang dapat diserap. Itu sangat penting untuk memahami iklim masa depan, dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi perubahan iklim di masa depan.

Seperti dilansir dari Space, Kamis (15/12/2022), apa yang membuat SWOT berbeda dari misi air sebelumnya adalah tiga hal. Pertama jangkauan globalnya yang terutama akan membantu menilai sumber daya air tawar dan garis pantai laut) kemampuannya untuk mendeteksi pengemudi laut skala kecil namun penting dengan resolusi kurang dari 100 kilometer, dan aplikasi serta data yang akan mengalir dari misi.

SWOT memiliki sistem pengukuran baru di kapal bernama KaRIn, yang merupakan singkatan dari Ka-band Radar Interferometer. Adapun Ka-band adalah bagian dari spektrum gelombang mikro cahaya dan dapat mengumpulkan data pada resolusi tinggi, berkat antena kembar yang ditempatkan terpisah sejauh 10.

KaRin mengirimkan sinyal radar dari salah satu antena yang memantulkan permukaan bumi, dan kemudian kedua antena tersebut bekerja sama untuk menangkap sinyal. Upaya bersama antena memungkinkan para ilmuwan untuk memetakan air permukaan dalam dua dimensi.

Untuk mengetahui seberapa tinggi satelit terbang di atas Bumi, penentuan posisi yang tepat disediakan melalui DORIS, Doppler Orbitography and Radiopositioning Integrated by Satellite instrument. DORIS akan melakukan tugasnya dengan mengumpulkan sinyal dari sebanyak 60 suar radio di darat.


Bersamaan dengan itu, digunakan juga sistem komunikasi radio X-band untuk mengirim data kembali ke ilmuwan, radiometer untuk mengoreksi keterlambatan dalam menerima sinyal dari air yang bergerak, altimeter tradisional, dan sistem manajemen termal untuk menjaga satelit tetap stabil dalam keadaan ekstrim. Semua bekerja secara simultan untuk mendukung SWOT.


"SWOT akan memberikan informasi yang sangat relevan untuk semua komunitas ini, semua orang yang tinggal di tempat yang berbeda ini dan memungkinkan kami melakukan pengukuran yang pada akhirnya meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian mereka," Benjamin Hamlington, ilmuwan peneliti di kelompok permukaan laut dan es di Laboratorium Propulsi Jet NASA.

Untuk diketahui, perubahan iklim menyebabkan efek yang berbeda di seluruh dunia, dengan beberapa wilayah mengalami sedikit air dan beberapa mengalami terlalu banyak air. Dengan SWOT maka akan ada oenyesuaian data yang lebih baik untuk menghadapinya.

(IND) 

SHARE