Neta Beroperasi Lagi Setelah 47 Investor Bergabung dalam Upaya Restrukturisasi Keuangan
Neta Auto akhirnya mampu beroperasi kembali dan membayarkan gaji penuh karyawannya setelah ada 47 investor berminat pada upaya restrukturisasi perusahaan.
IDXChannel - Neta Auto akhirnya mampu beroperasi kembali dan membayarkan gaji penuh karyawannya di pabrik Tongxiang, China pada Juli 2025 lalu. Hal itu menandakan langkah potensial menuju pemulihan operasional di tengah restrukturisasi keuangan yang sedang berlangsung.
Langkah itu menyusul periode kesulitan keuangan perusahaan yang menyebabkan penundaan pembayaran gaji dan penurunan operasional.
Menurut pengumuman publik pada 4 Agustus 2025 oleh induk usaha Neta Auto, Hozon New Energy, perusahaan tersebut sedang mencari investor strategis untuk berpartisipasi dalam proses restrukturisasinya.
Perusahaan pun membuka saluran pra-registrasi pada 10 Juli 2025 melalui platform penjualan aset Alibaba untuk menarik modal bagi restrukturisasi. Hasilnya, sebanyak 47 entitas mengajukan pernyataan minat, menurut laporan CarnewsChina pada Selasa (5/8/2025).
Pihak yang berminat diwajibkan untuk menyerahkan deposit sebesar 50 juta yuan (sekitar USD6,9 juta) paling lambat pada 15 September 2025 pukul 17.00 waktu setempat.
Seperti diketahui, Neta telah memasuki proses kebangkrutan pada Juni 2025. Hal ini terjadi setelah berbulan-bulan mengalami masalah arus kas, upah karyawan yang belum dibayarkan sejak November 2024, dan PHK besar-besaran hingga jumlah karyawannya hanya tersisa hampir setengahnya.
Bahkan sebuah video yang beredar secara online pada awal Juni 2025 menunjukkan para karyawan mengonfrontasi pimpinan perusahaan, Fang Yunzhou, di kantor pusatnya di Shanghai karena pembayaran gaji yang terlambat.
Selain itu, pada Juni 2025, Neta menghapus papan nama dari kantor pusatnya di Shanghai setelah masa sewa berakhir, tetapi perusahaan belum mengumumkan lokasi kantor barunya.
Neta Beroperasi Kembali
Menyusul upaya restrukturisasi, Neta Auto dilaporkan telah membayarkan upah secara penuh pada karyawannya di fasilitas manufaktur pusatnya di Tongxiang. Sebelumnya, beberapa karyawan hanya menerima upah minimum sedikit di atas 2.000 yuan atau pembayaran sebagian.
Perusahaan juga telah memulai upaya untuk mengaktifkan kembali jaringan penjualan dan layanannya, menyediakan material dan dukungan keuangan kepada gerai-gerai yang tetap bersedia bekerja sama.
Meskipun demikian, jumlah staf di pabrik Tongxiang tetap terbatas karena PHK sebelumnya. Karyawan yang tersisa dilaporkan terlibat dalam pembersihan fasilitas, pengaturan persediaan, dan pengujian peralatan sebagai persiapan untuk kemungkinan dimulainya kembali produksi.
Neta Auto telah menghadapi tantangan operasional yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penjualan kendaraan tahunannya menurun tajam dari 152.000 unit pada 2022 menjadi 64.549 unit pada 2024.
Produksi dihentikan setelah pemasok utama, termasuk produsen baterai CATL, menghentikan pengiriman karena utang yang belum dibayar. Dilaporkan, utang pemasok yang belum dibayar melebihi 6 miliar yuan (sekitar USD833 juta), sementara kerugian kumulatif telah melampaui 18,3 miliar yuan (sekitar USD2,5 miliar).
Catatan pengadilan dari Maret 2025 menunjukkan rekening perusahaan afiliasi hanya memiliki total kurang dari 500 yuan (sekitar USD69,33), yang menandakan parahnya kekurangan kas.
Ketegangan juga muncul dalam struktur kepemilikan perusahaan. Beberapa pemegang saham BUMN Hozon New Energy dilaporkan telah mengadvokasi reformasi struktural, termasuk perubahan kepemimpinan, dengan menyatakan kekhawatiran tentang rasio utang perusahaan yang lebih dari 217 persen dan strategi ekspansi sebelumnya.
Per 1 Mei 2025, portofolio aset Hozon mencakup sekitar 233.345 meter persegi lahan industri di Tongxiang, Zhejiang, beserta peralatan produksi terintegrasi, cetakan, peralatan transportasi, dan perangkat pengujian. Perusahaan juga memegang perangkat lunak kepemilikan dan merek dagang terdaftar "Neta Auto".
Perusahaan telah berinvestasi di dua basis produksi kendaraan di Yichun (Jiangxi) dan Nanning (Guangxi), serta mengoperasikan tiga pabrik komponen di Tongcheng, Fengtai, dan Fengyang (Anhui). Di tingkat internasional, perusahaan mengoperasikan pabrik-pabrik dengan model CKD di Bangkok dan Jakarta, dengan fasilitas di Thailand mulai beroperasi pada 2024.
Aktivitas Neta Auto saat ini di Tongxiang dianggap sebagai fase awal dalam upaya pemulihan. Masa depan perusahaan bergantung pada keberhasilan restrukturisasi, investasi tambahan, dan potensi perubahan tata kelola.
(Febrina Ratna Iskana)