Technology

Nissan Minta Penundaan Pembayaran ke Pemasok, Fokus Jaga Arus Kas

Ibnu Hariyanto 30/06/2025 15:51 WIB

Nissan minta pemasok tunda pembayaran demi jaga likuiditas. Tekanan keuangan makin berat di tengah restrukturisasi besar-besaran.

Nissan minta pemasok tunda pembayaran demi jaga likuiditas. Tekanan keuangan makin berat di tengah restrukturisasi besar-besaran. (Foto: iNews Media)

IDXChannel – Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co meminta sejumlah pemasoknya di Inggris dan Uni Eropa untuk menunda penerimaan pembayaran sebagai bagian dari upaya menjaga likuiditas jangka pendek. 

Dilansir Yahoo Finance mengutip Reuters, Senin (30/6/2025), permintaan ini disampaikan melalui dokumen internal dan dikonfirmasi oleh sumber industri terkait.

Langkah ini menandai tekanan serius terhadap keuangan Nissan, di tengah restrukturisasi besar-besaran yang diera CEO baru Ivan Espinosa pada April 2025. Perusahaan menargetkan penghematan biaya sebesar 500 miliar yen (sekitar Rp56,3 triliun) dalam dua tahun ke depan, termasuk dengan memangkas 15 persen tenaga kerja global dan menutup tujuh pabrik.

Nissan mencatat kerugian bersih sebesar USD4,5 miliar tntuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 lalu tanpa memberikan proyeksi resmi untuk tahun berjalan. Perusahaan juga memperkirakan arus kas bebas negatif 550 miliar yen (sekitar Rp61,72 triliun) pada kuartal April–Juni.

Ada dua faktor utama penyebab tekanan keuangan tersebut yakni lini produk usang dan pelemahan penjualan global.

Email internal mengindikasikan permintaan penundaan pembayaran pernah terjadi sebelumnya, termasuk pada akhir Maret. Kali ini, pembayaran yang seharusnya dilakukan pada Juni akan ditunda hingga 15 Agustus atau bahkan September tergantung hasil negosiasi.

Nissan menyatakan akan memberikan opsi fleksibel yakni pemasok dapat tetap menerima pembayaran sesuai jadwal atau menyetujui penundaan dengan imbalan bunga tambahan.

"Ini adalah skema sukarela. Tidak ada kewajiban bagi pemasok untuk ikut serta," ujar Nissan dalam pernyataannya.

Dalam dokumen pernyataan restrukturisasinya, Nissan menegaskan bahwa perusahaan saat ini memprioritaskan menjaga arus kas operasional tetap positif, mengurangi pengeluaran non-esensial dan memastikan kesiapan untuk membayar obligasi jatuh tempo dan biaya restrukturisasi.

Nissan menargetkan pembalikan kondisi menjadi arus kas positif pada tahun fiskal 2026, seiring peluncuran produk baru dan efisiensi operasi global.

>

(Ibnu Hariyanto)

SHARE