Technology

Nissan Mulai Uji Coba Mobil Tanpa Pengemudi di Jepang, Bakal Saingan dengan Waymo Google

Febrina Ratna Iskana 12/03/2025 07:31 WIB

Nissan memulai uji coba mobil tanpa pengemudi di jalanan kota Yokohama, Jepang yang padat. Hal itu dilakukan untuk mengejar Waymo Google yang memimpin pasar AS.

Nissan Mulai Uji Coba Mobil Tanpa Pengemudi di Jepang, Bakal Saingan dengan Waymo Google. (Foto: AP Photo)

IDXChannel - Nissan Motor Corp memulai uji coba mobil tanpa pengemudi di jalanan kota Yokohama, Jepang yang padat. Hal itu dilakukan perusahaan asal Jepang tersebut untuk mengejar pemain seperti Waymo milik Google yang telah memimpin pasar di Amerika Serikat (AS).

Waymo akan mendarat di Jepang tahun ini. Sementara produsen mobil Jepang, yang menjadi produsen mobil papan atas dunia, belum mengimbangi peralihan pasar otomotif global ke kendaraan otonom, yang sejauh ini dipimpin oleh China dan AS.

Meski begitu, produsen otomotif Jepang terus berusaha mengejar kemajuan teknologi yang dibuat oleh China dan AS. Seperti Nissan yang bermitra dengan perusahaan taksi besar Nihon Kotsu, yang menguji coba taksi robot.

Teknologi tanpa pengemudi dari Nissan yang tengah diuji coba itu menggunakan 14 kamera, sembilan radar, dan enam sensor LiDar yang dipasang di dalam dan di sekitar kendaraan. Selama demonstrasi Nissan, jalanan ramai dengan mobil dan pejalan kaki lainnya.

Kendaraan itu melaju dalam batas kecepatan maksimum di area 40 kpj (25 mph), dan tujuannya ditetapkan dengan aplikasi telepon pintar.

Teknisi Laboratorium Mobilitas dan AI di Nissan, Takeshi Kimura, menegaskan produsen mobil lebih mahir dalam mengintegrasikan teknologi self-driving dengan keseluruhan cara kerja mobil karena mereka lebih memahami mobil.

"Bagaimana sensor harus disesuaikan dengan gerakan mobil, atau untuk memantau sensor dan komputer guna memastikan keandalan dan keselamatan memerlukan pemahaman tentang sistem mobil secara keseluruhan," katanya dalam demonstrasi baru-baru ini seperti dilansir dari AP, Senin (10/3/2025).

Teknologi Nissan, yang sedang diuji pada minivan Serena, secara teknis masih berada di Level Dua industri karena seseorang duduk di depan panel kendali jarak jauh di lokasi terpisah di luar kendaraan, dalam hal ini, di kantor pusat pembuat mobil, dan siap untuk turun tangan jika teknologinya gagal.

Nissan juga menempatkan manusia di kursi penumpang depan selama uji coba, yang dapat mengambil alih kemudi, jika diperlukan. Kecuali jika terjadi masalah, orang-orang di ruang kendali jarak jauh dan kursi penumpang tidak melakukan apa pun.

Nissan berencana untuk menempatkan 20 kendaraan semacam itu di area Yokohama dalam beberapa tahun ke depan, dengan rencana untuk mencapai Level Empat, yang berarti tidak ada keterlibatan manusia bahkan sebagai cadangan, pada  2029 atau 2030.

Kendaraan otonom tersebut diproyeksi dapat memenuhi kebutuhan nyata mengingat populasi negara yang menyusut, termasuk kekurangan pengemudi.

Nissan mengatakan teknologinya aman terutama jika dibandingkan dengan manusia yang tidak dapat melihat ke depan, belakang, dan sekeliling secara bersamaan. Namun, mobil tanpa pengemudi dapat melakukannya, dengan semua sensornya.

Ketika terjadi kegagalan sistem selama demonstrasi baru-baru ini, mobil berhenti begitu saja dan semuanya baik-baik saja.

Sejauh ini, Jepang telah menyetujui penggunaan kendaraan otonom Level Empat di daerah pedesaan di Prefektur Fukui, tetapi kendaraan itu lebih mirip kereta golf. Selain itu, ada sebuah bus Level Empat yang mampu melaju kencang di sekitar area terbatas dekat bandara Haneda Tokyo. Namun kecepatan maksimumnya adalah 12 km/jam (7,5 mph). Kendaraan otonom Nissan adalah mobil sungguhan, yang mampu menjalankan semua cara kerja mekanis dan tingkat kecepatannya.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE