Technology

Nvidia Cetak Rekor Pendapatan USD57 Miliar, Tepis Spekulasi Gelembung AI

Febrina Ratna Iskana 20/11/2025 07:08 WIB

Nvidia melaporkan pendapatan sebesar USD57 miliar pada kuartal III-2025, melesat 62 persen secara yoy karena bisnis pusat data yang meningkat akibat AI.

Nvidia Cetak Rekor Pendapatan USD57 Miliar, Tepis Spekulasi Gelembung AI. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Nvidia melaporkan pendapatan sebesar USD57 miliar pada kuartal III-2025, melesat 62 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih perusahaan berdasarkan GAAP mencapai USD32 miliar, naik 65 persen dari tahun ke tahun. Baik pendapatan maupun laba bersih melampaui ekspektasi Wall Street.

Gambaran pendapatan Nvidia itu menunjukkan kinerja perusahaan meningkat signifikan, terutama berkat bisnis pusat datanya. Pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis pusat data Nvidia mencapai rekor USD51,2 miliar, naik 25 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 66 persen dari tahun sebelumnya.

Sisa pendapatan sebesar USD6,8 miliar berasal dari bisnis game Nvidia dengan USD4,2 miliar, diikuti oleh penjualan di bidang visualisasi profesional dan otomotif.

Pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, menyampaikan nada optimistis dalam laporan keuangan perusahaan ketiga kalinya pada tahun ini.

CFO Nvidia, Colette Kress, mencatat dalam sebuah pernyataan kepada para pemegang saham bahwa bisnis pusat datanya telah didorong oleh akselerasi komputasi, model AI yang canggih, dan aplikasi agensi.

Lebih lanjut, Kress mengatakan bahwa pada kuartal terakhir ini, perusahaan mengumumkan proyek-proyek pabrik dan infrastruktur AI yang berjumlah total 5 juta GPU.

"Permintaan ini mencakup semua pasar, CSP, perusahaan pemerintah, perusahaan pembangun modern, dan pusat komputasi super, serta mencakup beberapa pembangunan penting," kata Kress dilansir dari Techcrunch, Kamis (20/11/2025).

Penjualan Blackwell

Blackwell Ultra, GPU yang diluncurkan pada Maret lalu dan tersedia dalam beberapa konfigurasi, telah menunjukkan kinerja yang sangat kuat dan kini menjadi pemimpin di perusahaan. Versi-versi sebelumnya dari arsitektur Blackwell juga terus mencatat permintaan yang kuat, menurut perusahaan teknologi tersebut.

Huang mengatakan penjualan chip GPU Blackwell-nya sangat besar.

"Penjualan Blackwell sangat tinggi, dan GPU cloud terjual habis," kata Huang dalam laporan pendapatan kuartal ketiga perusahaan.

“Permintaan komputasi terus meningkat dan berlipat ganda di seluruh pelatihan dan inferensi, masing-masing tumbuh secara eksponensial. Kita telah memasuki siklus AI yang baik. Ekosistem AI berkembang pesat, dengan lebih banyak pembuat model fondasi baru, lebih banyak startup AI, di lebih banyak industri, dan di lebih banyak negara. AI hadir di mana-mana, melakukan segalanya, sekaligus,” tutur Huang.

Meski begitu, Kress menambahkan, pengiriman H20 yang merupakan sebuah GPU pusat data yang dirancang untuk AI generatif dan komputasi performa tinggi hanya mencapai 50 juta unit, hasil yang mengecewakan karena ketidakmampuannya untuk menjual ke China

“Pesanan pembelian yang cukup besar tidak pernah terwujud pada kuartal ini karena masalah geopolitik dan pasar yang semakin kompetitif di China,” Kress mencatat dalam laporan pendapatan.

“Meskipun kami kecewa dengan kondisi saat ini yang menghalangi kami untuk mengirimkan produk komputasi pusat data yang lebih kompetitif ke China, kami berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan pemerintah AS dan China, dan akan terus mengadvokasi kemampuan Amerika untuk bersaing di seluruh dunia,” tambahnya.

Dengan hasil kuartal III-2025 ini, Nvidia memproyeksikan pertumbuhan yang lebih tinggi dengan pendapatan sebesar USD65 miliar pada kuartal IV-2025, yang mendorong harga sahamnya naik lebih dari 4 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.

"Banyak pembicaraan tentang gelembung AI, dari sudut pandang kami, kami melihat sesuatu yang sangat berbeda " kata Jensen dalam konferensi terkait pendapatan perusahaan.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE