Technology

OceanGate, Bisnis Bernilai Rp552 Miliar Berujung Tragedi

Maulina Ulfa - Riset 23/06/2023 16:33 WIB

Publik tengah digegerkan dengan tragedi kapal selam Titan yang hilang di perairan Samudra Atlantik di tengah misi penyelaman ke bangkai kapal Titanic.

OceanGate, Bisnis Bernilai Rp552 Miliar Berujung Tragedi. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Publik tengah digegerkan dengan tragedi kapal selam Titan milik perusahaan OceanGate yang hilang di perairan Samudra Atlantik di tengah misi penyelaman ke bangkai kapal Titanic.

Kapal selam Titan dinyatakan hancur berkeping-keping bersama satu pilot dan empat penumpang lainnya. Kapal sela mini membawa miliarder dan pengusaha Stockton Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet.

Tragedi ini memunculkan sejumlah kritik mulai dari para pengamat perkapalan hingga otoritas terkait. Dilansir Okezone.com, kapal selam yang hilang pada Minggu, (18/6/2023) saat turun membawa turis ke kedalaman laut untuk melihat bangkai Titanic, ternyata memiliki masalah keamanan yang telah diangkat oleh para ahli pada 2018.

Peringatan itu datang dari Marine Technology Society (MTS) di mana pada 27 Maret 2018, asosiasi profesi teknologi kelautan tersebut mengatakan dalam suratnya kepada OceanGate.

“Pendekatan eksperimental kalian dapat menghasilkan dampak negatif (dari yang kecil hingga bencana besar),” kata Asosiasi itu dikutip Tempo.co.

Titan yang memiliki panjang 6,7 meter yang dioperasikan oleh OceanGate Expeditions yang berbasis di Everett, Washington, Amerika Serikat (AS).

Kapal selam itu pertama kali melakukan perjalanan penyelaman hingga 4.000 meter (13.100 kaki) pada Desember 2018 dan pertama kali menyelam ke situs reruntuhan kapal Titanic yang memiliki kedalaman sekira 3.800 meter di bawah Samudra Atlantik pada 2021.

Lalu, seperti apa profil OceanGate ini?

Perusahaan Startup Bernilai Rp552 Miliar

Menurut situs web perusahaan, OceanGate didirikan pada 2009 lalu dengan fokus pada fasilitas meningkatkan akses ke laut dalam melalui inovasi generasi berikutnya dari kapal selam berawak dan platform peluncuran.

Perusahaan swasta tersebut berbasis di Everett, Washington, dan memiliki 47 karyawan per April 2023. Perusahaan ini juga telah mengumpulkan pendanaan sebesar USD36,81 juta, menurut data dari Pitchbook. Angka ini setara Rp552 miliar (Kurs Rp 14.999 per USD).

Seiring dengan tur ekspedisi Titanic, perusahaan tersebut menawarkan kesempatan penelitian mingguan untuk menjelajahi lautan dan mengamati kehidupan laut.

Menurut situs resmi perusahaan, OceanGate telah melakukan ekspedisi bangkai kapal Titanic sejak 2021.

Tur ini dapat membawa lima orang terdiri dari satu pilot dan empat anggota awak di kapal selam hingga kedalaman sekitar 13.000 kaki ke dalam laut. Tur tersebut juga dilaporkan menelan biaya USD250.000 per orang atau setara Rp3,75 miliar (Kurs Rp 14.999 per USD).

Tur Titanic yang telah diselenggarakan setiap tahun ini berlangsung selama 10 hari dan dimulai di dekat kota St. John's di Newfoundland, di mana penumpang kemudian memulai perjalanan selama 8 hari di laut.

Reporter CBS News, David Pogue, sebelumnya sempat melaporkan dan menghabiskan waktu tur Titanic bersama OceanGate dan mengatakan bahwa kapal selam Titan adalah satu-satunya kapal di dunia yang mampu mencapai kedalaman kapal karam tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Pogue mengatakan selama tiga musim panas terakhir, OceanGate telah melakukan sekitar 25 perjalanan ke reruntuhan kapal Titanic.

Saat dimintai komentar, juru bicara OceanGate mengatakan kepada Insider bahwa perusahaan "tidak dapat memberikan informasi tambahan apa pun saat ini."

Sang CEO dan pendiri OceanGate, Stockton Rush yang diidentifikasi sebagai salah satu penumpang yang hilang, telah berulang kali menekankan perlunya menyeimbangkan langkah-langkah keselamatan dengan risiko yang ada.

The Smithsonian Magazine melaporkan pada 2019 bahwa Rush yang kini berusia 61 tahun merupakan milarder yang tumbuh dalam keluarga kaya dan awalnya bercita-cita menjadi astronot. Ia merupakan lulusan Universitas Princeton, salah satu kampus Ivy League di AS. (ADF)

SHARE