Technology

Pasar Kendaraan Listrik Bekas Belum Terbentuk di RI, Ini Kendalanya

M Fadli Ramadan 15/11/2023 11:55 WIB

Melihat pasar yang belum cukup besar, salah satu kendala kendaraan listrik adalah bursa bekas pemakaian.

Pasar Kendaraan Listrik Bekas Belum Terbentuk di RI, Ini Kendalanya. (Foto MNC Media)

IDXChannelKendaraan listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan, meski belum berjalan seperti yang diharapkan sejumlah pihak. Meski begitu, antusiasme para produsen sangat tinggi.

Hal itu terbukti dengan munculnya beragam model kendaraan listrik di Tanah Air.

Melihat pasar yang belum cukup besar, salah satu kendala kendaraan listrik adalah bursa bekas pemakaian. Sebab, konsumen Indonesia memikirkan harga jual kembali kendaraan tersebut sebelum memutuskan untuk membeli.

Sekretaris Jenderal Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Tenggono Chuandra Phoa mengatakan, kondisi ini dinilai sebagai tantangan yang hanya bisa diselesaikan oleh waktu.

“Kendaraan listrik ini kan baru dari 2023 ya, baru mulai ramainya sejak awal tahun ini. Pasar kendaraan listrik besar di kita (Indonesia) masih belum berkembang. Masih sangat membutuhkan waktu,” kata Tenggono saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Tenggono menjelaskan, kendaraan listrik merupakan teknologi baru bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, masih dalam proses penerimaan bagi masyarakat sehingga pasar kendaraan listrik bekas belum terbentuk.

Menurutnya, jika ingin membentuk pasar tersebut, maka 10 persen masyarakat Indonesia sudah menggunakan kendaraan listrik. Apabila angka tersebut sudah tercapai, maka harga kendaraan listrik bekas bisa terlihat.

“Enggak mungkin beli kendaraan hari ini, besoknya dijual. Pasti dipakai dulu, dinikmati dulu, beberapa tahun, baru dijual. Yang sekarang sudah pakai (kendaraan listrik) kan bisa dibilang pemula,” ujar Tenggono.

Seperti diketahui, kendaraan listrik bergantung pada baterai yang menjadi sumber daya utama pengganti BBM. Namun, baterai memiliki usia pakai yang dapat menurun seiring penggunaan.

Meski begitu, Tenggono memastikan harga bekas kendaraan listrik tidak akan dipengaruhi oleh baterai. Pasalnya, ada banyak produsen saat ini yang berani memberikan jaminan garansi cukup panjang untuk baterai pada produk yang dipasarkannya.

“Sebenarnya baterai itu tidak masalah. Bahkan ada perusahaan yang memberikan garansi baterai sampai 8 tahun. Ya jadi ini tinggal menunggu waktu saja. Saya yakin tahun penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin ramai,” ucapnya.

(YNA)

SHARE