Technology

Penjualan iPhone Naik Jadi USD51,3 Miliar, Perkuat Kinerja Apple di Tengah Gejolak Ekonomi

Febrina Ratna 05/05/2023 07:27 WIB

Apple Inc (AAPL.O) melaporkan kenaikan penjualan iPhone di luar ekspektasi pelaku pasar. Hal itu menunjukkan ketahanan perusahaan terhadap gejolak ekonomi.

Penjualan iPhone Naik Jadi USD51,3 Miliar, Perkuat Kinerja Apple di Tengah Gejolak Ekonomi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Apple Inc (AAPL.O) melaporkan kenaikan penjualan iPhone di luar ekspektasi pelaku pasar. Hal itu semakin menunjukkan ketahanan raksasa teknologi dalam ekonomi global yang melambat dan inflasi yang tinggi.

Apple mencatat penjualan iPhone naik 1,5% menjadi USD51,3 miliar, melampaui ekspektasi penurunan 3,3%. Kenaikan penjualan ini terjadi bahkan saat konsumen dan bisnis memperketat pengeluaran karena kenaikan inflasi.

Meksi begitu, Pengiriman smartphone global turun 13% selama tiga bulan pertama tahun 2023, menurut firma riset Canalys, yang mengatakan Apple memperoleh pangsa pasar terhadap saingan Android terutama di India.

Saham perusahaan Amerika Serikat (AS) terbesar itu berdasarkan nilai pasar naik 2% setelah Apple melampaui ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan laba untuk kuartal 1 April 2023 lalu. Dengan hasil penjualan yang meningkat, Eksekutif Apple pada Kamis (4/5/2023) mengatakan margin laba kotor untuk kuartal saat ini akan lebih baik dari perkiraan. Meskipun diproyeksi terjadi penurunan pendapatan karena masalah rantai pasokan.

Apple mengatakan penjualan untuk kuartal kedua fiskal yang berakhir 1 April turun 2,5% menjadi USD94,8 miliar, lebih cepat dari ekspektasi penurunan 4,4%, menurut data Refinitiv. Laba datar di USD1,52 per saham, dibandingkan dengan perkiraan USD1,43 per saham.

Chief Financial Officer Luca Maestri mengatakan margin kotor Apple akan berada di antara 44% dan 44,5%, di atas perkiraan 43,7%, menurut data Refinitiv. Namun dia juga mengatakan pendapatan Apple kemungkinan akan sedikit menurun. Analis mengharapkan kenaikan 2,1% menjadi USD84,7 miliar untuk kuartal ketiga fiskal perusahaan yang berakhir Juni.

Saham Apple telah mengungguli sebagian besar Wall Street pada tahun 2023, naik 28% tahun ini. Investor melihat perusahaan sebagai permainan defensif selama masa ketidakpastian ekonomi.

Apple menaikkan dividennya menjadi 24 sen per saham, naik dari 23 sen per saham tahun lalu. Dewan mengesahkan program pembelian kembali saham senilai USD90 miliar, sama seperti tahun lalu.

Ditopang Pasar India

CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada Kamis (4/5/2023)menyebut rekor fiskal kuartal kedua untuk penjualan iPhone, sebagian berkat mendapatkan pengguna baru di pasar seperti India.

"Kami sangat senang dengan kinerja kami di pasar negara berkembang," kata Cook. "Kami mencetak rekor untuk basis pemasangan iPhone di setiap segmen geografis, dan kami memiliki 'penjualan' (penjualan baru) yang sangat kuat di pasar negara berkembang, khususnya di Brasil, India, dan Meksiko,” sambungnya.

Cook juga mengatakan krisis rantai pasokan telah lenyap. "Kami sama sekali tidak mengalami kekurangan material selama kuartal tersebut di semua produk."

Meksi begitu, tidak semua lini bisnis Apple kebal terhadap kemerosotan elektronik. Penjualan Mac turun tajam sementara pendapatan iPad merosot. Penjualan di China juga turun 2,9%, penurunan yang sedikit lebih besar dari pendapatan keseluruhan.

"Apple masih membutuhkan China dalam jangka pendek untuk mendorong penjualan dan keuntungan," kata Tom Forte dari D.A. Davidson. "Pasar negara berkembang dalam jangka panjang penting, terutama India dari sudut pandang rantai pasokan dan penjualan."

Perusahaan teknologi lain telah memperkirakan rebound di babak kedua. Wall Street mengharapkan Apple untuk pulih lebih cepat dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan tahun-ke-tahun yang sederhana selama kuartal ketiga fiskal yang berakhir pada bulan Juni.

Penjualan Mac turun lebih dari 30% dibandingkan dengan perkiraan analis penurunan 25%, menurut Refinitiv. Penjualan Apple hanya sedikit lebih baik daripada pengiriman unit PC di pasar, yang turun 33% pada kuartal pertama kalender, menurut Canalys.

Penjualan di bisnis perangkat yang dapat dikenakan Apple, yang mencakup perangkat seperti AirPods dan Apple Watch, turun kurang dari 1% dibandingkan perkiraan penurunan 4,4%.

Segmen pertumbuhan terbesar Apple yaitu bisnis layanannya, yang mencakup produk seperti iCloud dan Apple Pay, yang tumbuh 5,5% menjadi USD20,9 miliar. Cook mengatakan Apple sekarang memiliki 975 juta pelanggan di platformnya, yang mencakup layanan Apple dan aplikasi pihak ketiga, naik dari 935 juta pada kuartal terakhir dan meningkat 150 juta dari tahun lalu.

(FRI)

SHARE