Technology

Penjualan Mobil China Tumbuh Pesat di Inggris

Kunthi Fahmar Sandy 05/07/2025 07:47 WIB

Merek-merek mobil dari China baru seperti BYD, Jaecoo, dan Omoda tumbuh pesat di Inggris.

Penjualan Mobil China Tumbuh Pesat di Inggris (FOTO:Dok Laman BBC)

IDXChannel - Satu dari 10 mobil yang terjual di Inggris pada bulan Juni dibuat di China, menurut angka industri terbaru.

Dilansir dari laman BBC Sabtu (5/7/2025), merek-merek mobil dari China baru seperti BYD, Jaecoo, dan Omoda tumbuh pesat di Inggris.

Sementara itu, juga terjadi lonjakan tertentu selama beberapa bulan terakhir, pada saat sebagian besar negara G7 lainnya mengenakan tarif tambahan  terhadap impor mereka.

Sekitar 18.944 mobil yang dibuat oleh merek-merek China termasuk MG dan Polestar yang terjual pada Juni merupakan 10 persen dari keseluruhan penjualan di Inggris, menurut angka terbaru dari Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT). 

Angka tersebut naik dari 6 persen pada bulan yang sama tahun lalu. Sepanjang paruh pertama tahun ini, lebih dari 8 persen atau sekitar 1 dari 12 mobil yang terjual adalah mobil buatan China, naik dari 5 persen pada 2023 dan 2024. Hal ini terutama terjadi pada kendaraan listrik.

Sebagai perbandingan, sebuah studi oleh Jato Analytics selama lima bulan pertama tahun ini menempatkan merek China pada 4,3 persen pangsa pasar di seluruh UE, dan hanya 1,6 persen di Jerman dan 2,7 persen di Prancis. Namun, Spanyol lebih tinggi pada 9,2 persen.

Analisnya Felipe Munoz mengatakan: fakta bahwa Inggris belum mengenakan tarif merupakan peluang besar bagi China, seiring dengan popularitas mobil listrik. "MG juga bermain seperti merek lokal, dan tidak seperti Prancis dan Jerman, Inggris tidak memiliki industri lokal besar untuk dilindungi," katanya.

Namun, beberapa petinggi industri telah memperingatkan bahwa industri Inggris akan kesulitan bersaing, dan Inggris mungkin harus memperkenalkan kuota. Sementara itu, Perusahaan China dan waralaba mereka telah membeli ruang untuk memamerkan mobil mereka. "Pabrikan China memproduksi mobil yang lebih baik, lebih murah, dan lebih inovatif di setiap sektor pasar," kata John Neill, Mantan Presiden SMMT dan Mantan Kepala Eksekutif Unipart.

"Jika mereka akan menjual di sini, kami harus meminta China untuk memproduksi di sini," ujarnya. Pemerintah sejauh ini menghadapi sedikit tekanan dari pemasok yang ada untuk meniru tarif yang dikenakan oleh UE, AS, dan Kanada pada mobil listrik.

Mayoritas negara anggota UE mendukung pajak besar yang dikenakan pada impor EV dari China sekitar 45 persen, dan Kanada mengumumkan pengenaan pajak 100 persen pada kendaraan listrik buatan China.

Uni Eropa dan China sedang dalam negosiasi untuk mengganti tarif dengan sistem harga minimum.

Beberapa produsen China juga sedang dalam proses membuka pabrik di Uni Eropa yang dapat mengekspor ke seluruh Eropa termasuk Inggris tanpa tarif.

SMMT mengatakan, satu dari empat pembeli mobil baru di Inggris sekarang membeli mobil listrik - meskipun transisi ke mobil listrik didorong oleh diskon yang tidak berkelanjutan oleh produsen, kata Mike Hawes, Kepala Eksekutif SMMT. "Seperti yang telah kita lihat di negara lain, insentif pemerintah dapat mempercepat transisi pasar," katanya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE