Penjualan Mobil Listrik Naik, Tesla Raup Omzet Rp335 T di Kuartal III-2022
Tesla melaporkan pendapatan mereka sebanyak USD21,45 miliar atau sekitar Rp335 triliun di kuartal III-2022.
IDXChannel - Pada hari Rabu (19/10/2022), Tesla melaporkan pendapatan mereka sebanyak USD21,45 miliar atau sekitar Rp335 triliun (kurs USD1 = Rp15.620) pada kuartal III-2022.
Meski mencatatkan rekor baru, pencapaian itu yang masih meleset dari ekspektasi analis keuangan.
Dilansir dari laman Tech Crunch, Kamis (20/10/2022), Laba bersih Tesla untuk kuartal ketiga adalah USD 3,3 miliar, hampir dua kali lipat dari USD1,62 miliar yang diperolehnya pada periode Q3 tahun lalu. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa keuntungan mereka diperas oleh kenaikan biaya bahan baku serta masalah peningkatan produksi di pabrik-pabrik Jerman dan Texas serta produksi sel baterai 4680.
Tesla juga mengutip mengenai penguatan dolar sebagai faktor lain dalam hasil pendapatan pada kuartal ketiga.
Laporan mengenai kuartal ketiga dari perusahaan kepada pemegang saham menegaskan kembali tentang sebagian besar panduan mereka akan target produksi kendaraan semi-truk di bulan Desember dan rencana perusahaan untuk mencapai pertumbuhan tahunan sebesar 50% dari penjualan kendaraan.
Namun, Tesla hanya memberikan sedikit rincian mengenai rencana peluncuran Cybertruck. Mereka hanya mengatakan telah membuat kemajuan pada "industrialisasi" dan produksi Cybertruck akan dimulai di pabrik Texas setelah Model Y selesai.
Setelah merilis laporan keuangan mereka, saham Tesla turun 3,5% dalam perdagangan saham setelah jam-kerja (atau disebut After Hours Trading).
Sektor bidang otomotif terus menjadi bagian terbesar dari bisnis Tesla dengan pendapatan dari divisi itu mencapai USD18,69 miliar pada kuartal ketiga, naik 55% dari periode yang sama tahun lalu.
Margin kotor perusahaan tersebut di bidang otomotif tercatat sebesar 27,9%, sama seperti kuartal sebelumnya dan masih lebih rendah 32% dari yang telah dicapai pada awal tahun ini.
Awal bulan ini, Tesla melaporkan telah mengirimkan sebanyak 343.830 kendaraan pada kuartal ketiga. Hal ini merupakan rekor baru dan juga sebuah titik perubahan haluan dari awal tahun ini, ketika penutupan di pabriknya di China dan adanya rintangan dalam pembukaan pabrik di Berlin dan Austin yang memengaruhi jumlah kendaraan yang dapat masuk untuk diberikan pada pelanggan. Meskipun angka pendapatan mereka berhasil rebound dan mencatat rekor, angka pengiriman pada kuartal ketiga masih belum memenuhi perkiraan Wall Street.
Pengiriman yang berkisar antara 358.000 dan 371.000 kendaraan tergantung pada kelompok yang disurvei. Selain itu, ada juga ketimpangan lebih besar dari biasanya antara jumlah produksi dan pengiriman. Perusahaan itu diketahui telah memproduksi 365.923 kendaraan pada kuartal ketiga.
Di sisi lain, unit energi milik Tesla, yang tertinggal di kuartal sebelumnya, mengalami peningkatan bisnis yang cukup besar. Perusahaan tersebut melaporkan bahwa penerapan fungsi penyimpanan energi, yang mencakup baterai rumah Powerwall dan Megapack dalam skala utilitas, melonjak sebesar 62% dari tahun ke tahun, dari sekitar 1,29 GWh pada kuartal ketiga pada tahun 2021 menjadi 2,1 GWh pada kuartal yang sama tahun ini.
Perusahaan Tesla menyebut hal ini dengan “tingkat [pertumbuhan] tertinggi yang pernah dicapai". Informasi tersebut mengikuti laporan pada September yang mengatakan bahwa Tesla telah mulai mewajibkan pelanggan dengan solar panelnya untuk membeli Powerwall sebagai alat penyimpanan energi.
Baterai skala besar milik perusahaan itu, baru-baru ini, juga menjadi berita utama, ketika sebuah Megapack terbakar di fasilitas penyimpanan daya California. Insiden itu menutup sebagian dari Highway 1 dan memicu adanya peringatan tempat penampungan lokal di Moss Landing.
Oleh: Savira Agustin
(IND)