Penjualan Mobil Listrik Volkswagen Naik di Eropa tapi Merosot di China
Penjualan mobil listrik VW naik di Eropa tapi anjlok di China pada awal 2025, menandakan tantangan besar di pasar global kendaraan listrik.
IDXChannel- Penjualan mobil listrik Volkswagen Group naik drastis di Eropa namun turun di China pada Kuartal-I 2025. Situasi ini menandakan produsen mobil asal Jerman ini menghadapi tantangan besar di pasar kendaraan listrik dunia.
Dilansir Yahoo Finances, Kamis (10/4/2025), penjualan di pasar Eropa melonjak lebih dari dua kali lipat, sedangkan di China turun lebih dari 30 persen. Data dari otoritas otomotif Jerman, KBA menunjukkan tujuh dari sepuluh mobil listrik terlaris di Jerman adalah buatan Volkswagen.
Sebaliknya, Tesla Model Y yang sebelumnya mendominasi turun ke posisi peringkat tujuh karena penjualannya anjlok hampir 70 persen. Penurunan Tesla disebut dipengaruhi oleh dukungan CEO Elon Musk terhadap politikus sayap kanan serta kurangnya penyegaran model.
Sementara situasi di China membuat Volkswagen kesulitan karena pasar mobil listrik yang sangat kompetitif. Penjualan VW turun 7,1 persen karena semakin banyak produsen lokal yang khusus menjual mobil listrik merebut pangsa pasar dari pabrikan asing.
Volkswagen optimistis bisa memperbaiki performanya dalam beberapa bulan ke depan, terlebih usai meluncurkan versi terbaru dari model ID.3 dan ID.4X.
VW juga berencana memperkenalkan model mobil listrik baru di Shanghai Auto Show 2025. Mobil yang akan diluncurkan termasuk SUV dari kerja sama mereka dengan SAIC, FAW, dan JAC.
Model SUV listrik dari SAIC akan dibekali teknologi 'range extender' berupa mesin kecil berbahan bakar bensin yang bisa mengisi daya baterai. Teknologi ini diharapkan bisa menarik konsumen yang masih ragu soal jarak tempuh mobil listrik.
Sementara itu di Eropa, permintaan terhadap mobil Volkswagen, baik yang listrik maupun bermesin konvensional, meningkat 29 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh aturan emisi baru Uni Eropa dan banyaknya model baru yang dirilis ke pasar.
Sementara penjualan Volkswagen naik 6,2 persen di Amerika Serikat. Hal itu sebabkan konsumen memilih membeli lebih awal sebelum tarif impor sebesar 25 persen diberlakukan.
(Ibnu Hariyanto)