Penjualan Mobil Menurun, Hyundai Prediksi hingga Akhir 2024 Laku 800 Ribu Unit
Hyundai pun memprediksi penjualan mobil sekitar 800-850 ribu unit hingga akhir 2024.
IDXChannel - Penjualan mobil di Indonesia sepanjang 2024 mengalami penurunan, bahkan berada di bawah angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hyundai pun memprediksi penjualan mobil sekitar 800-850 ribu unit hingga akhir 2024. "Prediksinya Hyundai berapa? Prediksi kita 800-850 ribu unit. Bahkan kita gak pernah masuk ke level di bawah 60 ribu, dan itu sudah terjadi kemarin di momen lebaran. Makanya prediksi kita di sisa setiap bulan tahun ini itu penjualannya 60 ribu. Agak susah untuk kembali ke 70-80 ribu ke angka normal," kata Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto saat berkunjung ke Gedung iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hal ini disebabkan banyak faktor, yang membuat calon konsumen melakukan penundaan pembelian. Dia juga mengatakan aturan mengenai kendaraan ramah lingkungan harus secepatnya diselesaikan. Ini menjadi salah satu alasan konsumen menunda pembelian.
"Kalau kita lihat regulasi pemerintah, mau itu diberikan insentif di hybrid, mobil EV, sepanjang calon pembeli punya kepastian," kata Frans.
"Kalau memang ada peraturan payung hukumnya, Perpres Nomor 55 Tahun 2019 yang diperbarui 79 Tahun 2023, itu harusnya secepatnya ada turunannya, apakah itu mobil listrik CKD, mobil listrik CBU, atau hybrid, sehingga kondisinya gak waut and see," ujar dia.
Hyundai sendiri mengalami penurunan penjualan yang pada awal 2024. Terutama pada penjualan mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Selama empat bulan pertama, hanya 446 unit Ioniq 5 yang terdistribusi dari pabrik ke dealer.
"Permasalahannya, market saat ini sedang tidak bagus. Jadi kalau kita lihat market turunnya sangat signifikan. Retail sales turunnya 15 persen masih jualannya 200 ribu sampai bulan lalu, tapi wholesales sudah tidak baik-baik saja," katanya.
Melihat fenomena tersebut, Frans mengatakan bahwa tahun ini penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia tidak akan mencapai angka 1 juta unit. Bahkan, dirinya tidak yakin bisa menyentuh angka 900 ribu unit penjulan wholesales pada 2024.
(SAN)