Perkuat Ekspansi di ASEAN, Alibaba Cloud Buka Pusat Data Baru di Malaysia dan Filipina
Alibaba Cloud berencana memperluas ekspansinya ke Asia Tenggara.
IDXChannel- Alibaba Cloud berencana memperluas ekspansinya ke Asia Tenggara. Terbaru, perusahaan teknologi China itu membuka pusat data baru di Malaysia dan rencananya juga buka di Filipina.
Dilansir dari Reuters dan The Star, Rabu (2/7/2025), Alibaba Cloud secara resmi membuka pusat data ketiganya di Malaysia pada Selasa kemarin. Ini menjadi wujud komitmen untuk memperkuat infrastruktur cloud di kawasan Asia Tenggara untuk memenuhi permintaan global akan layanan aman, tangguh, dan skalabel.
Tak hanya itu, Alibaba Cloud juga merencanakan pembukaan pusat data kedua di Filipina pada Oktober 2025. Langkah ini akan meningkatkan cakupan layanan di kawasan dan mendukung pertumbuhan permintaan digital di negara tersebut .
Ekspansi ini menunjukkan respons Alibaba Cloud terhadap kebutuhan layanan cloud yang tinggi, terutama dari perusahaan teknologi dan AI dengan menambah kapasitas infrastruktur regional dan memperkuat ketahanan layanan. Malaysia dan Filipina menjadi wilayah prioritas untuk memperluas kehadiran data center.
Rencana itu sejalan dengan rencana global Alibaba Cloud untuk memperkuat pangsa pasar di Asia Tenggara.
Malaysia dipilih sebagai lokasi ketiga karena biaya operasional yang kompetitif, ketersediaan lahan dan energi, serta kepatuhan lokal. Alibaba Cloud telah beroperasi di Malaysia sejak data center pertamanya tahun 2017 .
Pusat data Malaysia tidak hanya menyediakan layanan cloud. Pusat data ini juga memperkuat ekosistem digital lokal melalui transfer teknologi, pelatihan SDM, serta kolaborasi dengan pengembang dan startup setempat .
Lalu Filipina dipiliha untuk mendukung percepatan adopsi cloud bagi sektor FinTech, e‑commerce, pendidikan, dan layanan publik—serta mendukung inisiatif transformasi digital nasional. Dengan tiga data center di Malaysia dan dua di Filipina, Alibaba Cloud semakin kuat dalam persaingan regional dengan AWS, Google Cloud, dan Azure, sembari memenuhi kebutuhan latensi rendah dan kedaulatan data bagi pelanggan Asia Tenggara.
(Ibnu Hariyanto)