Technology

Permintaan Belum Stabil Bikin Mazda Nggak Ngoyo Geber Bisnis Mobil Listrik

Wahyu Sibarani 14/12/2023 06:46 WIB

Mazda ternyata punya alasan kuat sehingga tak ingin serius berjualan mobil lisrik.

Permintaan Belum Stabil Bikin Mazda Nggak Ngoyo Geber Bisnis Mobil Listrik. (Foto: MNC Media)

IDXChanel - Mazda ternyata punya alasan kuat sehingga tak ingin serius berjualan mobil lisrik. Masahiro Moro, CEO Mazda kepada Automotive News, Kamis (14/12/2023) ini malah mengatakan mereka cukup senang sebagai pengikut di bisnis mobil listrik.

Masahiro Moro mengatakan saat ini masalah utama dari mobil listrik adalah permintaan yang tidak menentu. Bahkan menurut dia secara realita, permintaan mobil listrik murni tidak tinggi.

"Jadi kita memulainya sedikit lebih lambat dalam hal produksi. Bukan dari sisi waktu tapi pengembangan produksi," ucap Masahiro Moro.

"Itulah mengapa saya menyebut Mazda sebagai pengikut," sambungnya lagi.

Hingga saat ini Mazda memang tidak serajin perusahaan mobil lain dalam membuat mobil listrik. Disebutkan Drive saat ini Mazda baru membuat satu mobil elektrifikasi yakni Mazda MX-30 Mild Hybrid.

Mereka hingga kini juga belum mempersiapkan mobil listrik murni. PAdahal beberapa pabrikan mobil dunia lainnya sudah ramai-ramai membuat mobil listrik.

Masahiro Moro justru punya pandangan lain tentang kondisi tersebut. Dia mengatakan mulai tahun ini hingga 2030 pasar mobil listrik justru akan turun.

"Semuanya harus melalui masa-masa sulit ini. Kustomer sekarang sudah mencari solusi alternatif selain dari mobil listrik murni," jelas Masahiro Moro.

Meski cukup puas sebagai pengikut, Masahiro Moro mengatakan Mazda masih berencana memasarkan tujuh atau delapan mobil listrik ke pasar sebelum akhir dekade ini. Semua mobil listrik masa depan Mazda itun nantinya akan dikembangkan oleh divisi khusus yang disebut e-Mazda. .

Mazda juga memiliki kerja sama khusus dengan Toyota untuk membuat mobil listrik. Mobil listrik itu nantinya akan menggunakan sistem perangkat lunak elektronik dan otomotif buatan Toyota. Diharapkan dari kerja sama itu Mazda bisa akan menghemat biaya riset dan pengembangan sebanyak 80 persen. dari total biaya investasi jika mereka mengembangkan sistem ini sendiri.

(SLF)

SHARE