Technology

Permintaan ChatBot Melonjak Dua Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya

Dovana Hasiana/MPI 09/05/2023 10:40 WIB

Permintaan ChatBot di berbagai perusahaan semakin meningkat, terutama setelah pelambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Permintaan ChatBot Melonjak Dua Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Permintaan ChatBot di berbagai perusahaan semakin meningkat. Hal itu tak lepas dari upaya perusahaan untuk melakukan efisiensi sejak pelambatan ekonomi akibat pandemi Covid-91.

Penggunaan ChatBot dinilai mampu meningkatkan produktivitas dan pada saat yang bersamaan mengurangi biaya operasional. Tak heran jika permintaan layanan teknologi itu terus meningkat.

Co-Founder dan CEO ChatApp, Rachmat Efendi mengatakan terdapat peningkatan permintaan hingga dua kali lipat dari ChatBot yang disediakan oleh perusahaannya. Menurutnya, banyak perusahaan yang memanfaatkan ChatBot karena keunggulannya untuk melayani pelanggan selama 24 jam.

“Banyak perusahaan yang mulai beralih untuk membangun bisnis secara online sejak pandemi. ChatBot pun jadi jawaban karena untuk melakukan efisiensi,” ujar Co-Founder dan CEO ChatApp, Rachmat Efendi dalam program Createup IDX Channel, Selasa (9/5/2023). 

Efisiensi itu semakin mudah dilakukan karena layanan ChatBot yang disediakan oleh pihaknya, yakni ChatApp, menyediakan layanan integrasi. Perusahaan pun tidak perlu menyediakan website untuk mengembangkan bisnisnya, melainkan hanya perlu menggunakan platform untuk mengirimkan pesan seperti Whatsapp. 

Dengan demikian, pelanggan dari perusahaan yang menggunakan produk ChatBot bisa langsung melakukan transaksi, seperti belanja secara online, membeli tiket, dan melakukan pembayaran. 

Rachmat mengatakan, layanan ChatBot miliknya banyak digunakan oleh perusahaan besar yang ingin mengembangkan bisnis online. Selain itu, terdapat manajemen yang menjual tiket konser melalui ChatBot sehingga tidak perlu menjual tiket melalui website terpisah. Bahkan, layanan tersebut juga banyak digunakan oleh rumah sakit. 

“Sehingga pasien bisa langsung melakukan registrasi atau bahkan konsultasi secara online,” imbuhnya. 

Layanannya pun dipatok dengan harga mulai dari Rp500 ribu per bulan. Ke depannya, Rachmat mengatakan akan mengembangkan fitur customer service dengan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Pihaknya terus melakukan pengembangan supaya AI bisa semakin sempurna dalam memberikan jawaban kepada pelanggan.

“Sehingga perusahaan bisa beralih untuk menyediakan layanan customer service dengan teknologi AI,” pungkasnya.

(FRI)

SHARE