Perusahaan China Hidupkan Orang Meninggal lewat AI dengan Harga Puluhan Juta
Dalam hal teknologi AI, China berada di kelas tertinggi di dunia
IDXChannel - Perusahaan China berhasil menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal lewat artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Kecanggihan teknologi ini bisa menjadi pelipur lara untuk para orang yang berduka karena ditinggal selamanya oleh sosok yang dicintai.
AI ini bisa menciptakan video dengan visual dan suara yang sangat mirip seperti orang aslinya. Hal tersebut telah dibuktikan oleh Seakoo Wu, seorang ayah yang ditinggal oleh anaknya yang bernama Xuanmo.
Anak lelaki yang berusia 22 tahun ini menutup usia karena stroke saat kuliah di Universitas Exeter, Inggris pada 2022.
Di sebuah pemakaman yang ada di China bagian timur, Wu terlihat mengeluarkan dan meletakkan ponsel di atas nisan mendiang anaknya. Ponsel tersebut kemudian mengeluarkan suara Xuanmo mengatakan kata-kata yang tidak pernah diucapkan sebelumnya namun dapat terwujud melalui kecerdasan AI.
“Aku tahu kamu sangat kesakitan setiap hari karena aku, dan merasa bersalah serta tidak berdaya. Meskipun aku tidak bisa berada di sisimu lagi, jiwaku masih ada di dunia ini, menemanimu menjalani hidup,” kata Xuanmo dikutip dari France24, Sabtu (16/12/2023).
Wu sendiri melakukan hal tersebut lantaran selalu dilanda kesedihan setelah ditinggal oleh anaknya. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menciptakan avatar mendiang yang terlihat seperti aslinya.
"Setelah kita menyinkronkan realitas dan metaverse, saya akan membawa putra saya lagi. Aku bisa melatihnya sehingga ketika dia melihatku, dia tahu aku adalah ayahnya,” ucap Wu.
Harga pembuatan AI orang yang telah meninggal
Untuk menghasilkan video AI almarhum sang anak, Wu harus mengumpulkan foto, video, dan rekaman audio putranya.
Sejauh ini hasilnya masih belum sempurna, namun ia juga telah membentuk tim kerja untuk membuat database yang berisi sejumlah besar informasi tentang putranya.
Wu berharap dapat memasukkannya ke dalam algoritma yang kuat untuk membuat avatar yang mampu meniru pola pikir dan ucapan putranya dengan sangat presisi.
"Dalam hal teknologi AI, China berada di kelas tertinggi di dunia," kata Zhang pendiri perusahaan AI Super Brain dan mantan kolaborator Wu di timur kota Jingjiang.
"Dan ada begitu banyak orang di Tiongkok, banyak di antaranya yang memiliki kebutuhan emosional, sehingga memberi kami keuntungan dalam hal permintaan pasar,” imbuhnya.
Sementara untuk harganya, Super Brain mengenakan biaya antara 10.000 dan 20.000 yuan (Rp21,7 juta - Rp43,2 juta) untuk membuat avatar dasar dalam waktu sekitar 20 hari. Kemampuan AI ini bisa “membangunkan” orang yang telah meninggal hingga orangtua yang sudah tidak bisa menghabiskan waktu dengan anak mereka.