Piaggio Isyaratkan Vespa Listrik Bakal Masuk Indonesia
PT Piaggio Indonesia memberikan isyarat untuk membawa masuk Vespa Elettrica ke Tanah Air.
IDXChannel - PT Piaggio Indonesia memberikan isyarat untuk membawa masuk Vespa Elettrica ke Tanah Air. Itu merupakan skuter listrik dari produsen asal Italia tersebut yang telah diluncurkan di Milan pada tahun lalu.
Vespa Elettrica mendapat sambutan hangat karena desainnya yang tak mengubah bentuk asli dari sebuah motor legendaris. Motor listrik itu menggunakan basis dari Vespa Primavera yang powertrainnya diubah menjadi motor penggerak dan baterai.
Managing Director dan Country CEO Piaggio Indonesia Marco Noto La Diega mengatakan pihaknya berencana dan telah berdiskusi untuk membawa kendaraan ramah lingkungan tersebut ke Indonesia.
Tapi, Mar menegaskan itu tak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena harus memastikan ekosistemnya berjalan dengan baik. Menurutnya, layanan purna jual harus dipertahankan agar tidak kehilangan kepercayaan konsumen.
“Piaggio Group membangun Vespa Elettrica sejak beberapa tahun lalu. Mereka memiliki kemampuan teknis dan kesiapan untuk mobilitas elektrikal. Ketika kami membawa sebuah produk, kami sudah siap dengan segalanya,” ujar Marco saat ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, saat ini infrastruktur untuk kendaraan listrik di Indonesia belum sepenuhnya siap. Hal ini juga yang menjadi pertimbangan PID untuk membawa Vespa Elettrica untuk dipasarkan di Tanah Air.
“Membawa produk ini saja tidak cukup. Kami butuh dukungan penjualannya, servisnya charging station. Kami butuh keseluruhan ekosistemnya. Masalahnya ini belum tersedia, kami tidak ingin terburu-buru dalam membawa produk baru ke suatu negara,” ucapnya.
Marco menegaskan bahwa PID ingin membawa sebuah produk dengan penuh tanggung jawab dengan memastikan ekosistemnya berjalan dengan baik. Untuk itu, PID belum mau mendatangkan Vespa Elettrica dalam waktu dekat.
Yolanda Goretty, PR Executive Supervisor Piaggio Indonesia menjelaskan pihaknya ingin memastikan semuanya siap ketika membawa produk baru. Bukan hanya penjualan, tapi juga layanan servisnya, seperti teknisi dan sebagainya.
“Kita harus memastikan dulu semuanya tuh ready, bukan cuma produk atau teknologinya tapi juga maintanance, penjualan, insfrastrukturnya. Jadi kita nggak mau cuma bawa teknologinya saja, kita juga mau produknya bertahan. Kita nggak mau buru-buru, ketika kita sudah siap dari segala sisi baru kita bawa masuk,” tuturnya. (WHY)