Technology

Pionir Fotografi Kodak Terancam Tutup, Kesulitan Bayar Utang

Wahyu Dwi Anggoro 13/08/2025 14:12 WIB

Eastman Kodak, perusahaan fotografi legendaris berusia 133 tahun, terancam berhenti beropasi karena kesulitan membayar utang.

Pionir Fotografi Kodak Terancam Tutup, Kesulitan Bayar Utang. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - Eastman Kodak, perusahaan fotografi legendaris berusia 133 tahun, terancam berhenti beropasi karena kesulitan membayar utang.

Dalam laporan pendapatannya pekan ini, perusahaan Amerika Serikat (AS) tersebut mengaku mengalami kesulitan likuiditas untuk membayar utang senilai USD500 juta atau sekitar Rp8 triliun yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat.

"Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya," kata Kodak dalam keterangannya, dilansir dari CNN pada Rabu (13/8/2025).

Kodak berencana mengumpulkan dana dengan menghentikan pembayaran program pensiunnya. Perusahaan optimistis dapat melunasi sebagian besar pinjaman sebelum jatuh tempo.

"Pada kuartal kedua, Kodak terus membuat kemajuan meskipun menghadapu lingkungan bisnis yang tidak pasti," kata CEO Kodak Jim Continenza dalam laporan pendapatan perusahaan.

Saham Kodak anjlok hampir 20 persen pada perdagangan Selasa.

Eastman Kodak Company didirikan pada 1892, tetapi perusahaan ini menelusuri akarnya kembali ke tahun 1879, ketika George Eastman memperoleh paten pertamanya untuk mesin pelapis pelat. Pada 1888, Eastman menjual kamera Kodak pertama seharga USD25.

Kodak mendominasi industri kamera dan film selama seabad. Pada suatu titik di dekade1970-an, perusahaan ini menguasai 90 persen penjualan film dan 85 persen penjualan kamera di AS.

Namun, Kodak gagal mengantisipasi perkembangan teknologi digital. Pada 2012, perusahaan tersebut mengajukan kebangkrutan. Pada saat pengajuan Bab 11, Kodak memiliki 100.000 kreditur dan total utang senilai USD6,75 miliar.

Pada 2020, Kodak sempat mengalami kebangkitan ketika pemerintah AS mendorongnya menjadi produsen bahan farmasi. Perusahaan ini terus memproduksi film dan bahan kimia untuk berbagai bisnis, termasuk industri perfilman, dan melisensikan mereknya untuk berbagai produk konsumen. (Wahyu Dwi Anggoro)

>
SHARE