Platform X Twitter Down, Elon Musk: Ada Serangan Siber Besar-besaran
Platfom X atau Twitter down sejak Senin (10/3/2025) yang disebut Elon Musk tengah digempur serangan siber besar-besaran.
IDXChannel - Pengguna media sosial X atau Twitter kebingungan karena tidak dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan baik. Platform itu diduga down sejak Senin (10/3/2025) yang disebut Elon Musk tengah digempur serangan siber besar-besaran.
Para pengguna platform X berbondong-bondong melaporkan adanya error pada saat menggunakannya. Tak hanya dari aplikasi saja, untuk akses X di website-nya juga mendapatkan banyak kendala.
Platform tersebut berhenti beroperasi sekitar pukul 10 pagi waktu Inggris. Pada puncaknya, lebih dari 40 ribu orang melaporkan gangguan, menurut situs web pemantauan DownDetector, gangguan tersebut nampaknya berakhir pada penghujung hari.
Alih-alih meminta maaf kepada pengguna, Elon Musk malah membuat cuitan bahwa hal tersebut terjadi karena peretasan besar-besaran. Menurutnya, ini dilakukan oleh sekelompok yang terorganisir dan memiliki sumber daya besar.
"Terjadi serangan siber besar-besaran terhadap X," tulis Musk pada Senin dalam sebuah posting di situs media sosial tersebut.
"Kami diserang setiap hari, tetapi ini dilakukan dengan banyak sumber daya. Baik kelompok besar yang terkoordinasi dan/atau suatu negara terlibat. Melacak."
Tidak jelas siapa atau kelompok apa yang bertanggung jawab atas serangan siber terhadap X. Musk kemudian mengatakan kepada Fox News bahwa serangan itu dapat dikaitkan dengan alamat IP di “wilayah Ukraina.”
Pengguna Bluesky, pesaing X dengan fitur serupa, juga melaporkan hal serupa. Dasbor layanan di situs Bluesky melaporkan semua sistem tetap beroperasi pada sore hari. Selama X down, upaya mengunjungi situs web atau memuat berita melalui aplikasi gagal.
Tahun lalu, platform X juga sempat mengalami hal serupa yang juga dikatakan oleh Elon Musk sebagai serangan siber. Hal tersebut membuatnya menunda rencana pertemuan dengan Donald Trump.
"Nampaknya ada serangan DDOS [distributed denial of service] besar-besaran pada X," tulisnya saat itu.
"Sedang berupaya untuk menghentikannya. Dalam kasus terburuk, kami akan melanjutkan dengan jumlah pendengar langsung yang lebih sedikit dan mengunggah percakapan tersebut nanti."
(Fiki Ariyanti)