Technology

PLN Mau Naikkan Rasio SPKLU dan Mobil Listrik Jadi 1:17 di 2025

M Fadli Ramadan 12/12/2024 08:30 WIB

Populasi mobil listrik di Indonesia saat ini terus alami peningkatan. Namun, ini belum dibarengi dengan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

PLN Mau Naikkan Rasio SPKLU dan Mobil Listrik Jadi 1:17 di 2025. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Populasi mobil listrik di Indonesia saat ini terus alami peningkatan. Namun, ini belum dibarengi dengan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sebagai infrastruktur utama untuk mengecas baterai.

Executive Vice President Retail Product Development PLN Ririn Rahmawardani mengakui saat ini rasio mobil listrik dan SPKLU di Indonesia masih terpaut jauh. Meski begitu, peningkatan jumlah SPKLU dari 2021 sampai 2023 sangat signifikan.

"Kita mengambil best practice di Eropa itu, kurang lebih 1:17 sama 1:20. Untuk Indonesia, saat ini masih 1:24. Apalagi, kemarin ada beberapa merek ini yang penerimaan masyarakat ini cukup bagus. Jadi, diharapkan di 2025 kita bisa mengejar penyediaan itu menjadi 1:17 sama 1:20," kata Ririn di Jakarta, belum lama ini.

Sebagai informasi, PLN mengklaim telah membangun 2.667 SPKLU di seluruh Indonesia. Tahun depan, PLN berencana membangun lagi 1.100 SPKLU, sehingga diharapkan pada 2025 jumlahnya bisa menembus lebih dari 4.000 unit.

Ririn mengungkapkan, kekhawatiran masyarakat yang belum beralih ke kendaraan listrik adalah jarak tempuh dan cara pengisian daya. Sebab, masyarakat yang tinggal di kota-kota besar ada yang tidak bisa mengisi daya di rumah.

"Jadi betul, sebagian besar itu masyarakat kita itu kekhawatirannya itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Bahkan, APM juga ada yang melakukan survei tersebut. Jadi, keengganan atau kekhawatiran masyarakat itu paling awal adalah di infrastruktur," kata dia.

Survei yang dilakukan, diungkapkan Ririn, dilakukan pada masyarakat yang belum memiliki kendaraan listrik. Namun, bisa diketahui apa keraguan yang mendasari mereka enggan beralih dari kendaraan konvensional.

"Tapi, masalahnya di survei ini bukan orang yang punya EV, melainkan orang yang belum punya EV. Bagaimana orang yang belum punya EV ini kalau mereka mau beli EV itu apa sih permasalahan yang mereka pikirkan? Ternyata, itu adalah infrastruktur, karena mereka membandingkan dengan SPBU," ujarnya.

Ririn menegaskan, pihaknya akan terus berusaha menambah jumlah SPKLU di seluruh Indonesia. Mereka juga mengajak pihak lainnya untuk membangun SPKLU dengan hubungan kemitraan.

"Ada yang memang investasi dari PLN, ada yang memang kita menyebutnya adalah skema kemitraan. Skema kemitraan ini dengan beberapa metode. Misalnya, skema yang sudah ada ini nanti ada tujuan atau permohonan yang berbeda lagi, itu PLN harus siap," ucapnya.

(Dhera Arizona)

SHARE