Polytron Buka Showroom Mobil Listrik Pertama di Indonesia, Pasang Target Penjualan 1.000 Unit
Polytron meresmikan showroom mobil listrik pertamanya di Prince Center, Jakarta Pusat.
IDXChannel- Polytron meresmikan showroom mobil listrik pertamanya di Prince Center, Jakarta Pusat. Polytron menargetkan penjualan 1.000 unit per tahun untuk mobil listrik Polytron G3 dan G3+.
Commercial Director Polytron Tekno Wibowo mengatakan showroom ini mengusung konsep berbeda dibandingkan mobil listrik lainnya. Tersedia unit test drive yang dapat dicoba oleh calon konsumen.
"Hari ini kami meluncurkan showroom pertama kami untuk mobil listrik. Mulai hari ini juga kami sudah menyediakan test drive. Showroom pertama ini adalah bukan hanya showroom yang menyediakan mobil listrik, tapi juga menyediakan barang-barang unggulan Polytron, seperti motor listrik dan home appliances," kata Tekno di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Tekno mengungkapkan Polytron serius dalam bermain di pasar mobil listrik Indonesia. Setelah membuka showroom pertama, Polytron memiliki target membuka delapan showroom lainnya di sejumlah kota besar di Indonesia.
"Ini yang pertama dan kita akan membuka 8 showroom lainnya ke depannya. Ini jadi yang pertama untuk memberikan pelayanan. Mungkin bulan depan kita akan buka yang lainnya, ada di Surabaya, nanti ada dua lokasi di Semarang," tuturnya.
Meski mengusung konsep showroom, tapi memiliki layanan 3S (Sales, Service, Spare part). Sehingga, pemilik mobil listrik Polytron G3 dan G3+ bisa melakukan perawatan rutin.
Membuka showroom pertama, mobil listrik G3 dan G3+ langsung ditargetkan terjual sebanyak 1.000 unit per tahun. Di mana sejak diluncurkan sudah mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia.
"Sekarang sudah ada puluhan unit yang terpesan untuk yang konsumen. Untuk korporasi juga ada lah lumayan. Target kita tahun ini kan 1.000 unit," ungkap Tekno.
Polytron G3 dan G3+ sudah dirakit secara lokal pada fasilitas PT Handa Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat. Kedua model ini ditawarkan dengan harga Rp419 juta dan Rp420 juta.
(Ibnu Hariyanto)