Potensi Ekonomi Digital RI Besar, Sandiaga Latih Santri Jadi Digitalpreneur
Sandiaga Uno mengatakan peran santri sebagai pemain dalam industri digital di Indonesia amat diperlukan. Sebab, pangsa pasar Indonesia mencapai USD130 miliar.
IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengunjungi Ponpes di Dusun Gandon Barat, Desa Sukolilo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada Minggu (28/7/2024) sore.
Kedatangannya dalam rangka memberikan pelatihan Santri Digital Preneur Indonesia (SDPI) yang menjadi program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menteri berusia 55 tahun itu mengatakan peran santri sebagai pemain dalam industri digital di Indonesia amat diperlukan. Apalagi total pangsa pasar Indonesia mencapai USD130 miliar. Harapannya dengan melatih para santri melek digitalpreneur, bisa memberikan dampak positif ke perekonomian.
"Santri ini harus menjadi pemain bukan penonton, mereka harus mampu menghasilkan output ekonomi, membuka peluang usaha, agar ekonomi digital kita diperankan oleh para santri. Program ini sudah berjalan tahun keempat dan kita masih banyak PR karena masih total ada 40.000 lebih santri di Indonesia, tapi ini ya salah satu yang terbesar di Jawa Timur," ujarnya.
Di Ponpes Sunan Kalijogo, Kabupaten Malang, pelatihan SDPI dilakukan selama empat hari, mulai Sabtu (27/7/2024) hingga Selasa (30/7/2024) mendatang. Selain Sandiaga, pemateri lainnya yakni Ajie Pangestu, seorang influencer yang kerap membagikan konten bernuansa religi di platform Instagram dan TikTok.
Sandiaga berharap para santri mampu mencontohkan Ajie Pangestu yang memiliki follower atau pengikut sebanyak satu juta lebih di dua platform media sosial (medsos). Konten yang dibagikan dalam media sosialnya pun mengajari hal-hal baik dan melakukan hal-hal positif sesuai syariat Islam.
Selain itu, santri bisa berbuat dan berkreasi sesuai bidangnya, salah satunya yang diperlihatkan Ajie Pangestu. "Memberikan materi tentang kreativitas, bagaimana kita bisa mengadopsi etos kerja, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas, sehingga ekonomi digital para santri ini memiliki pemikiran yang kreatif dan percaya saya yang di era ekonomi digital," tuturnya.
Terakhir, dia mengucapkan terima kasih kepada para kyai atas kesempatan yang diberikan untuk melatih para santri. "Saya ingin berterima kasih kepada para kyai, karena sudah bisa merasakan interaksi dan ternyata dari interaksi yang saya dapatkan dengan para santri, juga mempunyai pengetahuan yang sangat mumpuni," ujar dia.
(Febrina Ratna)