Technology

Pria Lumpuh Ini Bisa Berjalan Lagi Berkat AI

Dian Kusumo 29/05/2023 12:56 WIB

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia.

Pria Lumpuh Ini Bisa Berjalan Lagi Berkat AI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia. Sejak peluncuran ChatGPT OpenAI November 2022 lalu, raksasa teknologi saling bersaing dalam pengembangan AI. 

Tak butuh waktu lama, beragam produk AI baru bermunculan yang memberikan inovasi baru. Hampir seluruh sektor saat ini sudah memanfaatkan kemampuan AI, termasuk bidang kesehatan. 

Kali ini sebuah terobosan besar telah dilakukan oleh para ilmuwan dari Swiss. Mereka membantu seorang pria lumpuh untuk mendapat kendali tubuh bagian bawah dengan bantuan AI. 

Sederhananya, para ahli itu menciptakan apa yang mereka sebut sebagai "jembatan digital" nirkabel untuk menghubungkan komunikasi otak dengan sumsum tulang belakang pria tersebut. 

Sebagaimana dihimpun dari Indian Express, Minggu (28/5/2023), pria yang mengalami kelumpuhan itu bernama Gert-Jan Oskam. Dia mengalami kelumpuhan mulai dari area pinggang hingga ke bawah sejak tahun 2011. Oskam lumpuh saat itu karena kecelakaan sepeda yang dialaminya. 

Namun berkat bantuan tim ahli dari Eropa, pria berusia 40 tahun itu mendapatkan kembali kendali atas anggota tubuhnya. Hal ini bisa dilakukan hanya dengan menggunakan pikirannya berkat dua implan yang menghidupkan kembali hubungan antara otak dan sumsum tulang belakang. 

Tim peneliti asal Prancis dan Swiss mengembangkan jembatan digital yang akan mewadahi otak Oskam dan sumsum tulang belakangnya. Jembatan ini melewati semua bagian yang terluka dan membantunya untuk berfungsi kembali. 

Terobosan yang dilakukan para ilmuwan ini kabarnya merupakan hasil kerja selama 10 tahun. Kini kemampuan teknologi tersebut bisa dirasakan langsung oleh Oskam. 

Salah seorang ahli saraf dari tim itu, Gregoire Courtine mereka telah berhasil menggunakan jembatan digital untuk mengubah pikiran menjadi tindakan. Hal ini bisa dilakukan dengan implan di wilayah otak yang mengontrol otot-otot kaki. 

Implan itu menangkap pikirian individu, kemudian mengubahnya menjadi aktivasi listrik untuk sumsum tulang belakang yang memgaktifkan otot kaki. Dengan proses seperti inilah cara manusia dapat bergerak dan berjalan. 

Meski Oskam belum bisa berjalan normal seperti manusia umumnya, namun dampak dan kemajuan yang terlihat sungguh luar biasa. Hebatnya lagi, kemampuan berjalan Oskam kembali bahkan ketika jembatan digital dimatikan. 

Artinya, jembatan digital itu tidak hanya membantunya melakukan tindakan, tapi juga memulihkan kontrol gerakan alami baru pasca kelumpuhan. 

Pencapaian ini tentunya kabar baik bagi dunia kesehatan. Namun para peneliti mengatakan mungkin masih butuh waktu agar teknologi ini dapat digunakan secara luas. 

(DKH)

SHARE