Technology

RI-Australia Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM untuk Perkuat Sektor Keamanan Siber

Dhera Arizona Pratiwi 13/02/2025 16:30 WIB

Penandatanganan MoU itu bertujuan untuk memberikan pelatihan keamanan dan ketahanan siber bagi pengembangan tenaga kerja Indonesia.

RI-Australia Jalin Kerja Sama Pengembangan SDM untuk Perkuat Sektor Keamanan Siber. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), PT Innoveight Technofarm Indonesia (Innov8), Infinite Learning (Nongsa Digital Park), pada Rabu (12/2/2025).

Penandatanganan MoU itu bertujuan untuk memberikan pelatihan keamanan dan ketahanan siber bagi pengembangan tenaga kerja Indonesia guna memperkuat daya saing di sektor ekonomi digital.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi menyatakan, kolaborasi ini merupakan langkah awal dalam memperkuat keamanan siber di Indonesia.

"Dimulai dari keamanan siber, para mitra akan bekerja dengan cepat untuk menghadirkan solusi dalam pengembangan keterampilan teknologi dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing institusi. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan tercipta SDM unggul yang mampu menghadapi tantangan digital masa depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/2/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Infinite Learning Marco Bardelli mengatakan, keamanan siber merupakan kunci untuk mendorong perkembangan digital ekonomi di Indonesia.

“Untuk itu, Infinite Learning yang berlokasi di KEK Nongsa mendukung eksplorasi pembentukan Indonesian Centre of Excellence for Cybersecurity (ICEC) sebagai pusat unggulan dalam pengembangan keterampilan dan riset di bidang keamanan siber,” kata dia.

Perusahaan Innov8 juga menegaskan komitmennya dalam mendukung peran Indonesia di sektor ekonomi digital. 

"Kami melihat keamanan siber bukan hanya sekadar bagian dari teknologi, tetapi bagian dari masa depan," ujar perwakilan CEO PT Innoveight Technofarm Indonesia, James Karnadi.

Ditambahkan pula bahwa momen penandatanganan MoU ini adalah awal dari sesuatu yang besar. Dedikasi para mitra dalam kerja sama ini tidak hanya sebatas kesepakatan, tetapi merupakan upaya untuk menciptakan legacy yang akan berdampak panjang.

Universitas RMIT akan memperkenalkan sektor industri Indonesia pada bidang keamanan siber, memberikan edukasi mengenai prinsip-prinsip utama dalam perlindungan jaringan, serta memperluas pemahaman sektor industri terhadap dampak keamanan siber.

"RMIT akan mendukung dan bekerja sama dengan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas SDM melalui pengalaman belajar yang inovatif di bidang keamanan siber," kata RMIT Deputy Vice-Chancellor Vocational Education and Vice-President Mish Eastman.

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath yang turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut menyampaikan, kerja sama ini merupakan bagian dari kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Australia dalam bidang pendidikan dan pengembangan keterampilan.

Menurutnya, Indonesia dan Australia memiliki sejarah kerja sama yang erat, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi dan vokasi. Sebelumnya, Monash University telah menjadi pelopor dalam memperkuat hubungan akademik antara kedua negara, diikuti oleh pembukaan resmi Western Sydney University dan Deakin Lancaster University.

"Kini, RMIT melanjutkan komitmen tersebut dengan memperkuat kehadirannya di Indonesia melalui inisiatif pendidikan dan pelatihan di bidang keamanan siber. Kemitraan ini menegaskan dukungan Australia dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dan keamanan digital di Indonesia," kata Kamath.

MoU ini merupakan Quick Win dalam pengembangan tenaga kerja, memperkuat prioritas program Asta Cita Presiden Prabowo dalam berinvestasi pada pendidikan dan keterampilan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) untuk memberdayakan masyarakat Indonesia dalam mempercepat kemajuan sebagaimana yang dicita-citakan dalam Visi Indonesia Emas 2045. 

“Kemitraan ini memiliki visi untuk mengembangkan keterampilan di industri teknologi maju, termasuk artificial intelligence (AI), cybersecurity, machine learning, dan quantum computing,” ujar Edi.

Penandatanganan MoU ini menandai awal baru dalam kolaborasi, sejalan dengan visi para mitra untuk mendorong perkembangan kerja sama. Penyelesaian ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) tahun ini yang merupakan inisiatif dari Indonesia menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk berperan sebagai gerbang keterampilan dan inovasi di ASEAN.

“MoU ini akan mendukung pendekatan berbasis jaringan dan solusi menyeluruh dalam pengembangan keterampilan teknologi, dengan menerapkan model hub-and-spokes yang berpotensi menghubungkan negara-negara anggota ASEAN dan berbagai wilayah nusantara melalui pelatihan interaktif dan hybrid yang selaras dengan kebutuhan industri,” kata Edi.

(Dhera Arizona)

SHARE