RI Digempur Kendaraan Listrik, Produsen Oli Terganggu?
Pasar otomotif Indonesia saat ini dibanjiri kendaraan listrik. Hal tersebut berupaya didorong oleh pemerintah demi menekan polusi.
IDXChannel – Pasar otomotif Indonesia saat ini dibanjiri kendaraan listrik. Hal tersebut berupaya didorong oleh pemerintah demi menekan polusi. Hadir tanpa mesin pembakaran, apakah bakal ganggu produsen oli?
“Kami rasa terlalu terburu-buru kalau kita bilang sekarang EV sudah sepenuhnya berkembang,” kata Andri kepada wartawan di Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).
Managing Director Shell Lubricants Indonesia Andri Pratiwa mengungkapkan saat ini permintaan dan minat masyarakat terhadap mobil listrik memang cukup tinggi. Kendati begitu, angka penjualannya masih sangat rendah dibandingkan mobil konvensional.
“Kalau kita lihat China saja yang perkembangan EVnya sangat pesat, penjualan mobil per-tahunnya itu masih 40 persen ev. Tapi kalau kita lihat populasi mobil secara total, populasi ICE (di China) masih sangat tinggi,” lanjutnya.
Menurut Andri, saat ini infrastruktur di Indonesia belum memadai sehingga populasi kendaraan listrik belum masif seperti kendaraan konvensional. Dikatakannya, hal ini membuat konsumen belum nyaman menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
“Elektrifikasi ini juga tergantung dari infrastruktur, sudah siap atau belum. Karena kalau infrastruktur dan ekosistemnya belum siap, artinya mobil EV masih belum bisa digunakan dengan nyaman oleh konsumen,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Shell Indonesia memilih mengikuti apa yang dibutuhkan oleh konsumen di Tanah Air. Menurut Andri, apabila bergerak terlalu jauh akan berisiko dalam hal bisnis mereka di Indonesia.
“Target kami di sini sangat simpel, kami ingin membantu konsumen dan memenuhi kebutuhannya. Kalau perkembangannya terlalu lambat pasti merepotkan konsumen, kalau terlalu cepat juga menyusahkan, jadi linear saja,” ucapnya.
Soal elektrifikasi, Shell Indonesia mengikuti tren dan keputusan pemerintah. Tapi, Andri memastikan bahwa Shell secara global memiliki produk untuk digunakan pada kendaraan listrik.
“Beda negara, beda juga rencana elektrifikasinya. Ada yang cepat ada juga yang lama. Bahkan berdasarkan data, ada beberapa negara yang mempertimbangkan ulang soal percepatan program elektrifikasi,” ungkapnya.
Shell sendiri memiliki cairan khusus untuk kendaraan listrik yang digunakan untuk motor penggerak. Selain itu, terdapat juga cairan pendingin khusus baterai yang mana teknologi tersebut sudah digunakan pada mobil balap Formula E.
(SLF)