Saingi China, AS Kucurkan USD3 Miliar untuk Produksi Baterai Kendaraan Listrik
Pemerintahan Joe Biden memberikan lebih dari USD3 miliar kepada perusahaan-perusahaan AS untuk meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik.
IDXChannel - Pemerintahan Joe Biden memberikan lebih dari USD3 miliar kepada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan produksi baterai canggih dan material lain yang digunakan untuk kendaraan listrik dalam negeri.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengurangi dominasi global China dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik dan elektronik lainnya.
Hibah tersebut akan mendanai total 25 proyek di 14 negara bagian, termasuk negara-negara seperti Michigan dan North Carolina, serta Ohio, Texas, South Carolina, dan Louisiana.
Hibah yang diumumkan pada Jumat (20/9/2024) itu menandai putaran kedua pendanaan baterai kendaraan listrik berdasarkan undang-undang infrastruktur bipartisan yang disetujui pada 2021. Putaran sebelumnya mengalokasikan USD1,8 miliar untuk 14 proyek yang sedang berlangsung.
Dana tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar oleh Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris untuk meningkatkan produksi dan penjualan kendaraan listrik sebagai elemen kunci dari strategi mereka untuk memperlambat perubahan iklim dan membangun manufaktur AS.
Adapun, perusahaan yang menerima hibah merupakan perusahaan yang memproses litium, grafit, atau bahan baterai lainnya, atau memproduksi komponen yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik.
“Hibah hari ini membawa kita lebih dekat untuk mencapai tujuan pemerintahan dalam membangun rantai pasokan menyeluruh untuk baterai dan mineral penting di Amerika, mulai dari penambangan hingga pemrosesan hingga manufaktur dan daur ulang, yang sangat penting untuk mengurangi dominasi Tiongkok di sektor penting ini,'' kata penasihat ekonomi Gedung Putih Lael Brainard, Jumat (20/9/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintahan Biden-Harris berkomitmen untuk membuat baterai di Amerika Serikat yang akan sangat penting untuk memberi daya pada jaringan listrik, rumah, dan bisnis di negara tersebut, serta industri otomotif ikonik Amerika.
Brainard mengatakan hibah itu mendatangkan total investasi AS hampir USD35 miliar untuk memperkuat mineral penting dalam negeri dan rantai pasokan baterai. Termasuk proyek-proyek dari tambang litium besar di Nevada dan North Carolina, pabrik baterai di Michigan dan Ohio, hingga produksi elemen tanah jarang dan magnet di California dan Texas.
“Kami menggunakan setiap alat yang kami miliki, mulai dari hibah dan pinjaman hingga kredit pajak yang dialokasikan,'' katanya, seraya menambahkan bahwa pendekatan pemerintah telah memanfaatkan lebih dari USD100 miliar dalam investasi sektor swasta sejak Biden menjabat sebagai Presiden AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memonopoli pasar untuk pemrosesan dan pemurnian mineral utama seperti litium, elemen tanah jarang, dan galium, dan telah mendominasi produksi baterai. “Hal itu membuat AS bersama sekutu serta mitranya "rentan,'' kata Brainard.
AS telah menanggapi monopoli China dengan mengambil tindakan keras dan terarah. Pada minggu lalu, para pejabat menyelesaikan aturan tarif yang lebih tinggi pada impor mineral penting China seperti grafit yang digunakan dalam EV dan baterai penyimpanan jaringan.
Pemerintah AS juga telah bertindak berdasarkan undang-undang iklim 2022 untuk memberi insentif bagi pengadaan domestik untuk kendaraan listrik yang dijual di AS dan memberlakukan pembatasan pada produk dari China dan musuh lain yang dicap oleh AS sebagai entitas asing yang perlu dikhawatirkan.
“Kami berkomitmen untuk membuat baterai di Amerika Serikat,'' kata Menteri Energi AS, Jennifer Granholm.
Jika difinalisasi, hibah yang diumumkan pada Jumat lalu akan mendukung 25 proyek dengan 8.000 pekerjaan konstruksi dan lebih dari 4.000 pekerjaan tetap. Departemen Energi AS mengatakan [erusahaan akan diminta untuk mencocokkan hibah secara 50-50, dengan investasi minimal USD50 juta.
Profesor madya teknik di Institut Teknologi Georgia, Matthew McDowell, mengatakan meskipun pendanaan federal mungkin tidak menentukan keberhasilan atau kegagalan beberapa proyek, suntikan dana dari infrastruktur dan undang-undang iklim telah mengubah sektor manufaktur baterai AS secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
McDowell mengatakan ia antusias dengan baterai generasi berikutnya untuk penyimpanan energi bersih, termasuk baterai solid state, yang berpotensi menampung lebih banyak energi daripada lithium ion.
(Febrina Ratna)