Technology

Starlink Bikin Operator Seluler RI Resah, Ini Respons Kominfo

Wiwie Heryani 18/05/2024 02:09 WIB

Jaringan satelit internet milik Elon Musk Starlink akhirnya secara resmi bisa beroperasi di Indonesia.

Starlink Bikin Operator Seluler RI Resah, Ini Respons Kominfo. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jaringan satelit internet milik Elon Musk Starlink akhirnya secara resmi bisa beroperasi di Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat CEO SpaceX tersebut akan meresmikan kehadiran layanan internet satelit tersebut di ajang World Water Forum di Bali. 

Namun, kehadiran Starlink ternyata belakangan juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan operator. Apalagi jika ternyata nantinya layanan internet satelit tersebut juga langsung ‘direct’ ke konsumen. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lantas memaklumi keresahan yang hadir di kalangan para operator. Menurut mereka, respon tersebut merupakan hal yang wajar di tengah kehadiran teknologi baru.

“Jadi biasanya kalau ada suatu kehadiran teknologi baru seperti itu, ada suatu turbulensi, ada suatu yang merasa dirugikan, ada yang merasa diuntungkan, dan sebagainya. Akhirnya akan timbul lah sebuah keseimbangan baru,” tutur Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, di kantor Kominfo, Jakarta, Jumat, (17/5/2024). 

“Pada saat turbulensi itu memang wajar terjadi perdebatan kiri kanan, tapi tugas dari Pemerintah itu melakukan harmonisasi dari berbagai macam peluang teknologi yang bermanfaat buat masyarakat,” sambungnya. 

Ismail juga menyebut, kehadiran Starlink sebenarnya bisa dibilang sebagai pelengkap dalam menawarkan layanan internet di Indonesia. 

Hal itu lantaran layanan Starlink bisa menjangkau lebih luas daerah-daerah yang belum terjangkau operator. Meski begitu, Kominfo memastikan, layanan operator seluler dan yang ditawarkan Starlink memiliki pasar berbeda.

“Teori dasarnya itu memang yang namanya perkembangan teknologi itu nggak bisa kita bendung lah. Karena kalau kita membendung teknologi, itu dia akan find out the way. Dan masyarakat juga seharusnya bisa menikmati berbagai macam jenis-jenis layanan tersebut,” ungkapnya. 

Pasalnya, ia menilai, Starlink memiliki market yang unik karena menyasar market yang tidak bisa dijangkau pihaknya. Kehadiran Starlink juga saat ini dianggap sebagai pelengkap saja. 

“Karena tidak semua masyarakat memerlukan starling. Tapi ada masyarakat yang sangat perlu starling itu. Karena di daerah-daerah yang memang sinyalnya nggak ada sama sekali. Ini kan sebuah solusi, alternatif yang penting. Apalagi kalau di daerah-daerah tersebut itu ada fasilitas-fasilitas penting,” bebernya. 

“Misalkan kalau ada seperti rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Itu yang selama ini coba kita atasi dengan berbagai macam teknologi juga. Sekarang dari segi tujuan itu yang penting masyarakat bisa menikmati. Perlu di garis bawahi, ini kan persoalan persaingan ya,” lanjutnya.

(SLF)

SHARE