Tarif Impor Uni Eropa Tinggi, GAC akan Bangun Pabrik Mobil Listrik di Eropa
Produsen otomotif asal China, GAC sedang menjajaki kemungkinan merakit mobil listriknya di Eropa.
IDXChannel - Produsen otomotif asal China, GAC sedang menjajaki kemungkinan merakit mobil listriknya di Eropa. Langkah ini dilakukan untuk mengakali tarif impor tinggi yang diterapkan Uni Eropa (UE).
Melansir Reuters, GAC berencana meluncurkan SUV listrik pertamanya di Eropa yang disesuaikan dengan pasar tersebut. Benua biru masih menjadi pasar yang seksi untuk kendaraan listrik, meski terkendala tarif impor.
"Masalah tarif jelas berdampak pada kami. Namun, semua ini bisa diatasi dalam jangka panjang dan saya yakin akan ada cara untuk menyelesaikan semuanya," kata GM GAC International Business Wei Heigang dikutip Rabu (16/10/2024).
Produsen yang bermarkas di Guangzhou, China itu mengatakan diskusi mengenai perakitan EV di Eropa masih berada di tahap awal.
Mereka masih mempertimbangkan segala kemungkinan, pertama membangun pabrik baru, kedua berbagi dengan merek lain, dan ketiga mengambil alih pabrik yang sudah ada.
"Produksi lokal di Eropa akan menjadi salah satu cara untuk mengakali tarif UE, kami sangat aktif menjajaki kemungkinan ini," kata Wei Heigang.
Mengenai produk yang akan dipasarkan di Eropa, GAC berencana menawarkan Aion V yang dipamerkan pada Paris Motor Show 2024. Mobil ini rencananya akan memasuki pasar Eropa mulai pertengahan tahun 2025.
Aion V memiliki kemampuan jarak tempuh hingga 520 km dengan harga yang cukup terjangkau, diperkirakan kurang dari 40.000 euro atau setara Rp679,6 juta.
Usai meluncurkan model tersebut, GAC ingin memperbanyak lini modelnya di Eropa dengan memperkenalkan hatchback listrik pada akhir 2025.
Langkah ini diharapkan dapat memenuhi target mereka untuk mencapai 500.000 unit penjualan di luar negeri pada tahun 2030 mendatang.
(Nur Ichsan Yuniarto)