Terungkap Alasan Motor dan Mobil Listrik Belum Diminati di Pasar Lelang
PT JBA Indonesia selaku balai lelang tersertifikasi mengungkapkan, hingga saat ini baru ada dua unit kendaraan listrik yang sudah mereka lelang.
IDXChannel - Populasi motor dan mobil listrik belum alami peningkatan signifikan karena masih banyak masyarakat yang ragu untuk beralih. Ini membuat pasar kendaraan bekasnya masih sulit ditemui, bahkan balai lelang sangat jarak menerima unit kendaraan listrik.
PT JBA Indonesia selaku balai lelang tersertifikasi mengungkapkan, hingga saat ini baru ada dua unit kendaraan listrik yang sudah mereka lelang. Namun, peminatnya tidak banyak, dan itu bisa terlihat dari penawaran atau bid yang dilakukan saat proses lelang.
"Motor listrik belum ada (yang masuk), tapi mobil sudah ada. Mobil listrik pun yang sudah lumrah itu satu, dua unit saja, ada Air ev yang Short Range dan Long Range," kata Sales Operation PT JBA Indonesia Tan Hung Pau saat ditemui di JBA Cabang Jakarta Raya, Rabu (3/7/2024).
Diungkapkan Tan, ada dua mobil listrik Wuling Air ev dari tipe Short Range dan Long Range yang pernah masuk ke balai lelang itu. Setelah itu, belum ada lagi unit yang diterima.
Tan mengungkapkan, mobil listrik tersebut masih terjual dengan harga yang cukup tinggi. Diungkapkannya, saat itu mobil tersebut dibuka dengan harga dasar diangka Rp210 juta untuk tipe Short Range, dan Rp215 juta untuk model Long Range.
Minimnya peminat kendaraan listrik disebabkan belum terbentuknya konsumen di kalangan masyarakat Indonesia. Selain itu, para peserta lelang juga melihat nilai jual dari mobil tersebut sebelum memutuskan untuk meminangnya.
"Mereka masih bertanya-tanya kenapa sih mobil listrik ini dijual. Mereka tahunya cuma bermasalah, karena memang kebanyakan pembeli kami adalah untuk dijual lagi," ucapnya.
Tapi, Tan mengatakan, JBA Indonesia melakukan inspeksi secara menyeluruh pada kendaraan yang diterima. Meski tidak dilakukan pemeriksaan secara mendalam, tapi hasil inspeksi dirasa cukup untuk memberikan informasi mengenai kendaraan tersebut kepada peserta lelang.
"Kami dapat unit, langsung kami check list mulai dari kondisi akinya, bodi, dan beberapa bagian lainnya. Kami pakai sistem gadget, di sana ada poin-poin yang harus dicentang, itu dirangkum untuk menilai dari penilaian manusia," kata dia.
"Jadi penerimaan dilakukan di tempat khusus, diinspeksi, dan kami cuci. Jadi sampai sini (pool) sudah bersih," ujarnya.
(YNA)