TikTok Rekrut 3.000 Engineer, Peluang bagi Eks Pegawai Meta-Twitter
Beda dengan Meta dan Twitter yang PHK ribuan karyawan, TikTok justru akan rekrut 3.000 engineer baru.
IDXChannel - Saat banyak perusahaan teknologi telah melakukan PHK pada ribuan karyawan untuk memangkas biaya, TikTok justru bergerak ke arah yang berlawanan.
Dilansir dari laman Dailymail,uk, Selasa (22/11), perusahaan media sosial asal China ini telah berkomitmen untuk menambah sekitar 3.000 insinyur sebagai bagian dari planning tiga tahun ke depan untuk menambah tenaga kerjanya secara global, termasuk di AS.
TikTok, yang menurut tolak ukur kepopuleran telah mengungguli para pesaingnya di pasar Amerika, tampaknya tumbuh lebih baik dari perusahaan seperti Meta, Amazon, dan Twitter yang semuanya mengumumkan PHK besar-besaran belum lama ini.
"Kami selalu lebih berhati-hati dalam hal perekrutan," kata Kepala Eksekutif TikTok, Shou Zi Chew, di Singapura minggu ini, berdasarkan laporan dari situs Wall Street Journal.
“Kami masih merekrut, meskipun dengan kecepatan yang menurut kami harus sesuai dengan tantangan global,” ungkapnya.
Selain itu, TikTok juga membuka lowongan di kantor pusatnya di Singapura. Perusahaan ini berencana untuk meningkatkan pusat tekniknya di Mountain View, California, di mana ia telah memiliki lebih dari 1.000 insinyur, menurut Journal.
Diketahui, Meta telah memberhentikan 11.000 karyawan bulan ini. Selain Meta, Amazon juga memangkas hingga 10.000 pekerjaan menjelang musim liburan. Tak hanya itu, Twitter Elon Musk dikabarkan juga telah memberhentikan sekitar setengah dari 7.000 karyawannya.
Sebelumnya TikTok mengatakan pada 2020 bahwa mereka mempekerjakan 10.000 pekerja. Pernyataan tersebut muncul ketika sedang menghadapi pengawasan ketat dari anggota parlemen di Washington, D.C.
Perusahaan juga ingin menambah tim yang mencari cara menghasilkan uang dari aplikasi, mengembangkan tim e-niaga, dan menambahkan kontraktor untuk memantau konten video yang tidak pantas.
Meskipun begitu, TikTok tidak sepenuhnya kebal terhadap dampak ekonomi seperti penurunan iklan karena adanya inflasi. TikTok pun memangkas target pendapatannya untuk tahun ini sebesar USD2 miliar dari proyeksi sebesar USD14 miliar menjadi sekitar USD10-12 miliar.
Penulis: Savira Agustin
(IND)