Toshiba Bangkrut, Intip Profil dan Sejarahnya dalam Industri Teknologi
Ketatnya persaingan teknologi di kancah internasional membuat perusahaan raksasa asal Jepang, Toshiba bangkrut.
IDXChannel – Ketatnya persaingan teknologi di kancah internasional membuat perusahaan raksasa asal Jepang, Toshiba bangkrut.
Hal ini tentunya menjadi kabar yang cukup menyedihkan bagi sebagian orang. Kabar kebangkrutan Toshiba hingga hengkangnya dari bursa saham mencuat di berbagai platform media.
Perusahaan yang dikenal dengan produksi laptop dan barang elektroniknya ini bahkan dikabarkan memanipulasi laporan keuangan perusahaan. Dikutip dari BBC, upaya mundurnya Toshiba dari bursa saham setelah melantai selama 74 tahun ini dilakukan usai konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners (JIP) memborong 78,65% perusahaan tersebut.
Menurut Chief Executive of Eurotechnology Japan Gerhard Fasol, bencana yang dialami Toshiba ini merupakan akibat dari tata kelola perusahaan yang tidak memadai di puncak hierarki.
Lantas, seperti apa profil dan sejarah Toshiba? Simak ulasan lengkapnya sebagai berikut.
Profil dan Sejarah Toshiba
Toshiba Corporation atau Kabushiki gaisha Toshiba merupakan sebuah konglomerasi multinasional yang berkantor pusat di Minato, Tokyo. Nama Toshiba sendiri merupakan gabungan dari Tokyo Shibaura Denki K.K. yang didirikan pada 1939, Shibaura Seisaku-sho yang didirikan pada 1875, dan Tokyo Denki yang didirikan pada 1890.
Perusahaan ini resmi menjadi Toshiba Corporation pada 1978 dan melantai di Tokyo Stock Exchange, Nagoya Stock Exchange, dan London Stock Exchange.
Perusahaan ini menawarkan produk dan jasa meliputi sistem tenaga, industrial, dan infrastruktur sosial, komponen elektronik, semikonduktor, hard disk drive, hingga solusi teknologi informasi.
Toshiba juga sempat menjadi produsen komputer dan peralatan elektronik terbaik pada masanya di era 90-an. Sebagai sebuah perusahaan teknologi dengan sejarah yang panjang dengan bisnis yang beragam, Toshiba juga telah lama dilihat sebagai simbol kehebatan teknologi Jepang.
Sayangnya, seiring dengan ketatnya persaingan dalam industri teknologi, popularitas perusahaan ini pun memudar. Reputasi perusahaan ini juga menurun pasca sebuah skandal akuntansi pada tahun 2015 dan bangkrutnya Westinghouse pada tahun 2017. Skandal ini memaksa Toshiba untuk menutup sejumlah unit bisnisnya yang kurang menguntungkan, sehingga menyebabkan perusahaan ini keluar dari pasar ritel.
Dilansir dari laman resminya, Toshiba pertama kali didirikan oleh Tanaka Hisashige dan Ichisuke Fujioka. Perusahaan ini dibangun ketika Tanaka Hisashige ditugaskan oleh Menteri Teknik Jepang untuk membangun modernisasi Jepang dengan mengembangkan peralatan telegraf.
Tanaka pun membangun Tanaka Seizo-Sho pada 1873. Selanjutnya, pada 1878, Ichisuke Fujioka pun telah selesai mengembangkan arc lamp di Imperial College of Engineering (Fakultas Teknik Universitas Tokyo). Ia kemudian membangun pabrik dengan nama Hakunetsu-sha pada 1890 yang kemudian berganti nama menjadi Tokyo Denki pada 1921.
Usai berakhirnya Perang Dunia kedua, perusahaan tersebut mulai melebarkan sayap bisnisnya ke negara lain dengan mengekspor produknya ke Asia Tenggara. Hingga pada pertengahan 1950-an ekonomi Jepang berhasil meningkat pesat dan perusahaan Toshiba yang kala itu telah menciptakan beberapa produk baru pun memperoleh kenaikan penjualan secara signifikan.
Perusahaan ini kemudian mengembangkan bisnis internasional dan melebarkan pabriknya ke negara-negara lain. Sejak 1984, Toshiba mulai memfokuskan pengembangan produknya pada teknologi semikonduktor dan perluasan pasar PC.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu, eksistensi laptop produksi Toshiba pun mulai kurang diminati. Produk-produk Toshiba mulai dikalahkan oleh perangkat dari perusahaan lain seperti Apple, Dell, Lenovo hingga HP.