Technology

Transaksi di App Store dan Google Play Tembus USD127 Miliar Meski Jumlah Unduhan Turun

Febrina Ratna Iskana 20/12/2024 13:47 WIB

Industri game dan aplikasi global mulai pulih dengan nilai transaksi atau belanja konsumen global di App Store dan Google Play yang nembus US127 miliar.

Transaksi di App Store dan Google Play Tembus USD127 Miliar Meski Jumlah Unduhan Turun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Industri game dan aplikasi global mulai pulih pada 2024, setelah melambat di 2022. Hal itu tercermin dari nilai transaksi atau belanja konsumen global di App Store dan Google Play tembus USD127 miliar, naik 15,7 persen dari tahun sebelumnya.

Menurut data baru dari perusahaan intelijen aplikasi Appfigures, peningkatan tersebut didorong oleh transaksi di App Store Apple, karena belanja di Google Play menurun.

Dari total belanja konsumen global sebesar USD127 miliar pada 2024, sebesar USD91,6 miliar berasal dari App Store, naik 24 persen dari tahun ke tahun. Belanja konsumen Google Play turun 1,5 persen dari tahun ke tahun hingga mencapai USD35,7 miliar secara global.

AS menyumbang sebagian besar dari keseluruhan belanja tersebut dengan kontribusi USD47,6 miliar, naik 11 persen dari tahun ke tahun. Secara rinci, konsumen AS yang mengggunakan Apple App Store menyumbang USD34,4 miliar, naik 18,4 persen, sementara pendapatan Google Play di AS turun 4,7 persen hingga mencapai USD13,2 miliar pada 2024.

Di sisi lain, Brasil merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk belanja konsumen, naik 73 persen dari tahun ke tahun.

Meskipun belanja meningkat, ada tanda lain yang mengkhawatirkan tentang industri aplikasi secara keseluruhan. Sebab, unduhan aplikasi global pada 2024 turun 2,3 persen, dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai hampir 110 miliar. Tren penurunan ini terlihat di kedua toko aplikasi.

Ini bukan pertama kalinya ada tanda-tanda pertumbuhan besar ekosistem aplikasi mungkin akhirnya mulai mendatar. Seiring makin matangnya ekonomi aplikasi yang fokus pada perolehan pendapatan dari aplikasi yang sudah digunakan konsumen melalui langganan berkelanjutan, alih-alih mendorong mereka mengunduh aplikasi baru atau aplikasi berbayar.

Berdasarkan data Appfigures, hanya 5 persen aplikasi di seluruh dunia yang menawarkan langganan tahun lalu, tetapi aplikasi tersebut menyumbang 48 persen pendapatan aplikasi di App Store dan Google Play. Selain itu, 10 aplikasi dengan pendapatan teratas secara global menghasilkan 13,7 persen dari seluruh pengeluaran konsumen, naik 1,2 persen dari 12,5 persen pada 2023.

Sementara itu, sebagian besar inovasi yang terjadi saat ini berada di bidang AI,  tren yang sebagian besar diabaikan Apple saat memilih aplikasi tahun ini secara keseluruhan selama beberapa tahun terakhir. Penghargaan tersebut diberikan kepada aplikasi video Kino dan aplikasi pendakian AllTrails masing-masing pada 2024 dan 2023.

Sementara itu, penurunan unduhan aplikasi merupakan tren yang terlihat di kedua pasar aplikasi.

Dari total 10 miliar unduhan pada 2024, unduhan iOS menyumbang 28,3 miliar penginstalan, turun 1,1 persem dari tahun ke tahun. Unduhan aplikasi Android di Google Play turun 2,6 persen menjadi 81,4 miliar. Tahun lalu, unduhan aplikasi sebagian besar datar, menurut laporan lain.

Penurunan unduhan sebagian juga berkaitan dengan cara Apple dan Google Play mengelola toko aplikasi mereka pada 2024.

Google, khususnya, menindak spam dan aplikasi berkualitas rendah lainnya tahun lalu, yang menyebabkan penurunan signifikan sebesar 60 persen dalam rilis aplikasi baru di Google Play. Hal ini kemungkinan didorong oleh peningkatan persyaratan bagi pengembang terkait pengujian aplikasi dan peninjauan aplikasi.

AS juga membantu mendorong tren global yang lebih besar turun, karena unduhan iOS AS turun 5,3 persen menjadi 6,1 miliar dan unduhan aplikasi Google Play AS turun 0,7 persenmenjadi 4,4 miliar. Secara total, unduhan aplikasi di AS menurun 3,4 persen pada tahun tersebut, mencapai sekitar 10,6 miliar.

Meksiko mengalami peningkatan terbesar dalam unduhan aplikasi pada 2024, dengan 225 juta penginstalan lebih banyak daripada 2023.

Dalam hal pendapatan, ekonomi aplikasi masih menghasilkan uang bagi pengembang dan toko aplikasi, setidaknya di Apple App Store.

(Febrina Ratna)

SHARE