Technology

Trump Menang Pilpres AS, Ini Dampaknya Bagi Bisnis Elon Musk

Febrina Ratna Iskana 07/11/2024 17:58 WIB

CEO Tesla, Elon Musk, ikut andil dalam kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS. Kemenangan Trump pun diproyeksi berdampak besar bagi bisnis Elon Musk.

Trump Menang Pilpres AS, Ini Dampaknya Bagi Bisnis Elon Musk. (Foto: BBC)

IDXChannel – CEO Tesla, Elon Musk, ikut andil dalam kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Miliarder dunia itu bahkan rela mengeluarkan dana USD130 juta atau setara Rp2 triliun selama kampanye Trump.

Tak heran jika Donald Trump dalam pidato kemenangannya menegaskan bahwa salah satu pemenang terbesar malam itu bukan hanya dirinya, tetapi juga Elon Musk.

Bahkan Trump secara khusus sangat memuji perusahaan roket milik Elon Musk, SpaceX, dan satelit internet Starlink-nya untuk bersiap menerima kontrak dari pemerintah.

“Kita harus melindungi para jenius super kita,” kata Trump seperti dikutip dari Fortune, Kamis (7/11/2024).

Selain itu, Trump mengatakan dia akan menciptakan pemerintahan yang efisien dan langkah itu bakal dipimpin oleh Elon Musk sesuai permintaannya.

Selain pengawasan pemerintah yang berpotensi lebih longgar, aliansi Elon Musk dengan Trump dapat membantunya mengamankan kontrak federal. The New York Times melaporkan bahwa SpaceX dan Tesla telah mengumpulkan setidaknya USD15,4 miliar dalam kontrak pemerintah selama dekade terakhir.

Rekan kerja Musk dan pejabat pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa investasi miliarder tersebut pada Trump merupakan bagian dari upaya untuk melindungi perusahaannya dari regulasi dan mengamankan akses ke subsidi pemerintah.

Berikut dampak kemenangan Trump bagi bisnis Elon Musk:

SpaceX dan Starlink

Ketegangan antara Federal Aviation Administration dan SpaceX cukup tinggi belakangan ini. Pada September 2024 lalu, Musk menyerukan pengunduran diri Kepala FAA Michael Whitaker atas denda USD630.000 yang dijatuhkan terhadap SpaceX atas pelanggaran yang melibatkan peluncuran roketnya.

Elon Musk pun mengatakan melonggarkan regulasi peluncuran roket di bawah pemerintahan Trump melalui departemen efisiensi pemerintah yang dia sebut DOGE.

Untuk bisnis Starlink, unit internet satelit SpaceX, juga bisa mendapat sambutan yang lebih bersahabat dari Komisi Komunikasi Federal di bawah Trump, dengan asumsi presiden AS tersebut menunjuk komisaris Republik Brendan Carr untuk menggantikan ketua saat ini Jessica Rosenworcel.

Carr menyebut keputusan FCC pada 2022 untuk mencabut subsidi sebesar USD885 juta untuk Starlink sebagai "pelecehan regulasi”. Trump pun telah menyarankan penggunaan layanan satelit Starlink untuk konektivitas pedesaan sebagai bagian dari rencana pemerintah senilai USD42 miliar untuk pendanaan pita lebar di masa mendatang. Hal itu tentu memiliki potensi keuntungan finansial bagi Starlink,

X

Setelah pengambilalihan senilai USD44 miliar oleh Musk atas media sosial yang disebut Twitter, Komisi Perdagangan Federal menyelidiki X dan Elon Musk sebagai pemilik barunya dalam pelanggaran perjanjian privasi data FTC yang ada dengan perusahaan tersebut.

Setelah akuisisi, Elon Musk memangkas tim kepatuhan privasi dan keamanannya yang seharusnya menjaga perusahaan tersebut tetap dalam kepercayaan FTC. Minggu lalu,  Elon Musk menjanjikan sejumlah ganti rugi dengan mengatakan bahwa Ketua FTC Lina Khan akan dipecat di bawah pemerintahan Trump.

xAI

Perusahaan rintisan AI generatif milik Elon Musk, xAI, memiliki chatbot yang bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI dan model bahasa besar lainnya. Oleh karena itu, Elon Musk sangat tertarik dengan regulasi apa pun yang memengaruhi AI.

Sejauh ini, pembicaraan federal tentang pengesahan regulasi luas perusahaan AI belum terwujud. Namun, Musk masih dapat campur tangan dengan memberi nasihat kepada Trump tentang pengganti yang lebih ringan untuk perintah eksekutif AI pemerintahan Biden, yaitu kerangka kerja untuk penggunaan dan pengembangan AI yang memberikan beberapa pembatasan pada perusahaan AI.

Di California, Elon Musk mendukung undang-undang keselamatan yang kontroversial, SB 1047, yang akan mengekang perusahaan AI besar. Undang-undang itu ditentang keras oleh pemodal ventura dan pengembang skala besar, dengan alasan risiko kecerdasan buatan yang berpotensi membawa bencana.

Tesla

Pengatur keselamatan otomotif federal bulan lalu menyerang Tesla dengan penyelidikan baru atas mode Full Self-Driving, yang sebagian mengotomatiskan pengemudian manusia, setelah seorang pengemudi Tesla menabrak pejalan kaki hingga tewas.

Elon Musk dapat menggunakan pengaruhnya untuk membentuk aturan federal mengenai penegakan keselamatan otomotif tentang mobil self-driving atau robotaxi. Ini merupakan area yang sangat ia pedulikan, karena Tesla berharap untuk memperkenalkan robotaxi untuk menghadapi pesaing yang lebih mapan seperti Waymo milik Alphabet dan Cruise milik GM.

Musk juga dapat melobi Trump tentang penentangannya terhadap kredit pajak kendaraan listrik semasa pemerintahan Biden, yang memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik.

(Febrina Ratna)

SHARE