Technology

TSMC Bakal Produksi Chip Canggih di Arizona, AS-China Bisa Makin Tegang?

Maulina Ulfa - Riset 22/11/2022 14:06 WIB

Pabrik yang akan dibangun di Arizona dikabarkan bernilai USD12 miliar

TSMC Bakal Produksi Chip Canggih di Arizona, AS-China Bisa Makin Tegang? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Produsen chip semikonduktor asal Taiwan, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) berencana untuk memproduksi chip dengan teknologi 3-nanometer (nm) di pabrik barunya di negara bagian Arizona, Amerika Serikat (AS).

Mengutip Nikkei Asia, pendiri TSMC, Morris Chang, pada Senin (21/11), rencana tersebut belum sepenuhnya selesai.

Saat ini, pabrik yang akan dibangun di Arizona dikabarkan bernilai USD12 miliar.

Tahun lalu, Reuters sempat melaporkan rencana TSMC untuk membangun lebih banyak pabrik pembuat chip di Arizona. Pabrik yang akan dibangun disebut lebih canggih dibanding produksi chip 5-nm yang memiliki performa lebih lambat dan kurang efisien.

Chang mengatakan rencana tersebut setelah kembali dari KTT APEC di Thailand. Ia mengatakan pabrik 3-nm akan berlokasi di lokasi yang sama dengan pabrik 5-nm di Arizona.

"TSMC saat ini memiliki rencana membangun pabrik chip 3-nm, tetapi belum sepenuhnya diselesaikan," kata Chang

Meskipun Chang telah pensiun dari TSMC, namun ia tetap berpengaruh di perusahaan tersebut dan industri chip yang lebih luas.

"Di lokasi Arizona yang sama ini hampir selesai menuju fase dua. Pabrik chip 5-nm di fase satu, sementara pabrik chip 3-nm di fase dua."

Pabrik ini rencananya akan diresmikan pada 6 Desember mendatang. Chang mengatakan akan hadir, bersama dengan mitra bisnis TSMC serta Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Chang menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden juga diundang, tetapi dia tidak tahu apakah dia akan hadir.

Diketahui TSMC adalah pemasok utama chip untuk Apple Inc. dan pembuat chip berbasis kontrak terbesar di dunia.

Kinerja TSMC Impresif, Rebutan AS-China

Posisi dominan Taiwan sebagai pembuat chip yang digunakan dalam teknologi mulai dari ponsel dan mobil hingga jet tempur telah menimbulkan kekhawatiran dunia terlalu bergantung pada perusahaan ini.

Pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, TSMC mencatat pangsa pasar lebih dari 53% di pasar semikonduktor global.

Adapun Samsung Electronics menduduki pangsa pasar terbesar kedua dengan 16,3%. Dalam hal pendapatan, sepuluh produsen semikonduktor teratas di dunia menghasilkan hampir 32 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun 2022.

Baik AS dan Eropa mau mengucurkan insentif miliaran untuk membuat perusahaan   membuat chip tersebut lebih dekat dengan Barat.

Bahkan, AS membayar harga mahal untuk mendekati perusahaan Taiwan tersebut.

Hal ini dapat dilihat dari kunjungan Nancy Pelosi beberapa bulan lalu ke Taiwan. Kedatangan Nancy ini tidak hanya merupakan kunjungan diplomatik di kawasan Asia Pasifik, melainkan juga mengandung misi dagang yang bertujuan mengekspresikan ketergantungan AS terhadap TSMC.

Merespons hal ini, China meningkatkan tekanan militer untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan di sela kunjungan Pelosi.

Setelah kunjungan tersebut, Beijing meluncurkan latihan militer skala besar dan meningkatkan eskalasi militer serta memicu krisis di Selat Taiwan.

Hal ini karena China juga sangat bergantung pada TSMC.

Meskipun China telah mengembangkan produsen chipnya sendiri, seperti Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), China masih sangat bergantung pada peralatan fabrikasi dan pemasok peralatan dari TSMC yang berhubungan dan menguasai supply chain yang cukup luas dengan AS, Eropa dan Jepang.

“Jelas, politik dan nasionalisme dapat mengesampingkan pertimbangan semacam itu, tetapi kerugian ekonomi China sendiri akan sangat besar,” kata penelitian CSIS dalam analisisnya.

Dalam pernyataannya, pendiri TSMC, Morris Chang juga menyebut banyak pihak baru menyadari betapa pentingnya chip.

"Ada banyak orang yang cemburu, iri dengan manufaktur chip Taiwan yang luar biasa. Sehingga juga banyak orang berusaha mendekati industri ini, entah itu untuk keamanan nasional atau mengembangkan bisnis, dan berharap bisa memproduksi lebih banyak chip di negara mereka," imbuh Chang.

Sebagian besar perusahaan semikonduktor nirfabrikasi terkemuka, seperti Advanced Micro Devices (AMD), Apple Inc., ARM, Broadcom Inc., Marvell, MediaTek, Nvidia, dan Qualcomm merupakan klien TSMC, serta sejumlah perusahaan yang baru berkembang seperti, Allwinner Technology, HiSilicon, Spectra7, dan Spreadtrum merupakan klien dari TSMC.

Performa keuangan TSMC juga cukup impresif. TSMC mengumumkan pendapatan pada Q2 tahun ini mencapai TWD534,14 miliar. Dengan laba bersih TWD237,03 miliar, dan laba bersih per saham sebesar TWD9,14 (setara USD1,55 per unit ADR) pada 30 Juni 2022.

Secara year on year (YoY), pendapatan Q2 meningkat 43,5% sementara laba bersih dan EPS keduanya meningkat 76,4%. Dibandingkan dengan kuartal pertama 2022, hasil kuartal kedua menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar 8,8% dan peningkatan laba bersih sebesar 16,9%.

Dalam dolar AS, pendapatan kuartal kedua mencapai USD18,16 miliar, yang meningkat 36,6% yoy dan meningkat 3,4% dari kuartal sebelumnya.

Pada kuartal kedua, pengiriman chip 5-nanometer menyumbang 21% dari total pendapatan. Adapun penjualan chip 7-nanometer menyumbang 30%. Secara total, perkembangan chip berteknologi canggih menyumbang 51% dari total pendapatan. (ADF)

SHARE