Waspada Modus Penipuan APK Undangan Pemilu, Jangan Sembarangan Unduh File
Beredar WhatsApp berisi file APK undangan pemilu, ini adalah modus penipuan yang dapat mencuri SMS korban dan mengambil alih WhatsApp korban.
IDXChannel—Waspada modus penipuan APK undangan pemilu. Belum lama ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengonfirmasi hoax tentang edaran pesan di WhatsApp berisi file APK dengan nama ‘undangan pemilu DPT.’
File Android Package Kit (APK) tersebut berukuran 4,6 Mb, namun faktanya file undangan tersebut merupakan modus penipuan. File itu adalah APK pencuri SMS yang dibuat demikian rupa agar tampak meyakinkan.
File APK pencuri SMS ini merupakan aplikasi forward SMS ke aplikasi Telegram, yang jika file-nya diinstal akan meminta izin untuk mengakses SMS, dan setiap kali SMS masuk akan diteruskan ke Telegram oknum penipu.
Kominfo menyebutkan dalam situs resminya (13/2), target utama modus ini adalah pemilik rekening m-banking. Seperti yang diketahui, beberapa bank masih memberlakukan kode One Time Password (OTP) untuk transaksi keuangan.
Jika pemilik handphone tanpa sadar mengunduh file ini, bukan mustahil oknum penipu akan menggunakan data pemilik untuk melakukan transaksi m-banking. Sebab SMS yang terkirim sudah otomatis diteruskan ke Telegram si penipu.
Selain itu, Kominfo juga menyebut file APK ini juga berpotensi mengambil alih akun WhatsApp korban, sehingga dapat digunakan untuk menyebar APK ke daftar kontak di handphone korban.
Untuk terhindar dari modus penipuan ini, masyarakat mesti berhati-hati untuk tidak sembarangan mengunduh file APK yang dikirimkan nomor asing ataupun nomor kontak kerabat atau teman.
Sebab bisa saja WhatsApp kerabat dan teman tersebut telah diambil alih oleh oknum penipu. Jadi, jika ada nomor kontak yang mengirimkan file APK dengan nama file apa pun, sebaiknya jangan diinstal.
Informasi tentang pemilu dapat diketahui dan dicari melalui akun media sosial resmi KPU atau situs resmi KPU.
Itulah informasi penting tentang modus penipuan APK undangan pemilu yang patut diwaspadai di musim pemilu saat ini. (NKK)