Technology

Waspada Phising Bagi Pengguna Akun Twitter Centang Biru

Yusuf Emar 02/11/2022 06:37 WIB

Penjahat siber mulai memanfaatkan kekacauan verifikasi Twitter setelah satu minggu diakuisisi oleh Elon Musk.

Waspada Phising Bagi Pengguna Akun Twitter Centang Biru (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Penjahat siber mulai memanfaatkan kekacauan verifikasi Twitter setelah satu minggu diakuisisi oleh Elon Musk. Mereka mengirimkan email phishing yang dirancang untuk mencuri kata sandi tanpa disadari oleh pengguna.

Aksi kejahatan email phising tersebut dilakukan untuk memikat pengguna twitter agar memposting nama pengguna dan kata sandi mereka di situs web penyerang yang disamarkan menjadi 'formulir bantuan twitter'.

Seperti pantuan TechCrunch, email tersebut dikirim dari akun gmail, dan ditautkan ke Google Documents dengan tautan lain ke situs google, yang memungkinkan pengguna meng-hots konten web.

Hal tersebut kemungkinan akan menciptakan sejumlah lapisan kebingungan untuk Google mendeteksi penyalahgunaan alat pemindaian otomatisnya.

Namun, halaman itu sendiri berisi frame yang disematkan dari situs lain yang dihosting di host web Rusia Beget. Halaman tersebut meminta data-data pribadi tentang twitter,  dari mulai kata sandi, hingga nomor telepon pengguna. Hal itu bisa berbahaya bagi akun yang tidak menggunakan otentikasi dua faktor.

Google kabarnya telah menghapus situs phising tersebut, beberapa saat setelah TechCrunch memberikan informasi pada Google.

"Kami mengkonfirmasi bahwa kami telah menghapus tautan dan akun yang dipermasalahkan, karena melanggar kebijakan program kami," jelas Juru Bicara Google seperti yang dikutip dari laman TechCrunch.

Selain kekacauan verifikasi tersebut, para penjahat siber juga memanfaatkan momen bahwa Twitter akan segera membebankan biaya bulanan pada pengguna untuk fitur premium, termasuk verifikasi.

Twitter sendiri belum membuat keputusan untuk publik soal masa depan program verifikasi yang diluncurkan pada tahun 2009 lalu. Program tersebut bertujuan untuk mengkonfirmasi keaslian akun twitter tertentu, seperti tokoh masyarakat, pemerintah, dan selebriti.

Namun, hal itu tak lantas menghentikan aksi penjahat siber untuk mengambil keuntungan dari kurangnya informasi yang jelas dari twitter. Hal tersebut terjadi sejak pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk. 

(DES)

SHARE