Goyah saat “Krismonâ€, Sudono Salim Sukses Bangkitkan Indofood (Part2)
Bahkan seluruh usaha makanan milik Grup Salim termasuk Indomie kemudian dimasukkan ke dalam perusahaan ini termasuk Bogasari yang diakuisisi pada 1996.
IDXCHANNEL- Sukses dengan kelahiran Indomie membuat Sudono Salim tak berhenti berinovasi, pada 1990, Grup Salim mendirikan perusahaan makanan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan berubah nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur di 1994. Bahkan seluruh usaha makanan milik Grup Salim termasuk Indomie kemudian dimasukkan ke dalam perusahaan ini termasuk Bogasari yang diakuisisi pada 1996.
Namun kesuksesan tidak selamanya menghinggapi Sudono Salim, badai krisis moneter pada 1997 menghantam Indonesia, bisnis miliknya pun sempat goyah.
Dikutip dari Okezone, bahkan, beberapa saham unit bisnisnya seperti PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA dan PT Indomobil Sukses Internasional terpaksa dilepas demi menutupi hutang perusahaan yang mencapai Rp52 triliun.
Namun, bukan Sudono Salim namanya jika tak berhasil bangkit. Ia membuktikan mampu membangkitkan kembali seluruh usaha yang dipegangnya tersebut. Salah satunya adalah melalui PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang menghasilkan produk Indomie yang kini dikenal di seluruh dunia dan telah memiliki pabrik di Afrika.
Berkat kegigihannya, pada 2006 namanya kembali menduduki peringkat nomor 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Angka kekayaannya pun ditaksir mencapai USD800 juta saat itu.
Regenerasi pun terjadi, Sudono Salim akhirnya menunjuk sang putra yakni Anthoni Salim untuk memimpin perusahaan dan mengembangkan bisnis yang sudah dirintisnya tersebut. Pasca krisis 1998, Anthoni fokus untuk mengembangkan Indofood. Dalam sepuluh tahun terakhir, Indofood telah masuk ke bidang usaha produksi minyak goreng, margarin, susu, makanan bernutrisi, gula, kecap, dan penyedap makanan.
Berkat kepemimpinan Anthoni Salim pula, Indofood berhasil mendapatkan profit bersih tertinggi selama sejarah perusahaan. Bahkan, kesuksesan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari divisi mi instan yang berhasil terjual Rp20,6 triliun pada 2015. (***)