Anggie Ariesta
IDXChannel - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh implementasi dan ekspansi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) lintas negara. Hal ini seiring dengan arahan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo mencatat perkembangan positif dalam implementasi QRIS lintas negara (Cross Border) yang digagas Bank Indonesia.
"Capaian transaksi QRIS lintas negara di BNI menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat seiring meningkatnya minat masyarakat untuk bertransaksi secara praktis dan efisien," ujar Okki melalui keterangan resmi, Jumat (10/10/2025).
BNI optimistis pengembangan ekosistem pembayaran digital tak hanya memperkuat konektivitas keuangan antarnegara, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui transaksi lintas batas yang lebih efisien, aman, dan inklusif.
Dukungan BNI selaras dengan penekanan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menegaskan bahwa perluasan QRIS lintas negara adalah kunci dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global.
Airlangga menyoroti kecepatan implementasi QRIS Indonesia mulai membuat penyedia layanan e-payment di negara lain khawatir, yang menunjukkan keberhasilan inisiatif ini.
"Provider e-payment lain juga mulai khawatir dengan kecepatan Indonesia mengimplementasikan QRIS di berbagai negara di ASEAN dan non-ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Jepang. Jika ini berhasil kita perluas ke kawasan lain, termasuk Uni Arab, maka transaksi luar negeri tak lagi harus menggunakan mata uang lain. Ini akan sangat membantu menjaga stabilitas rupiah," ujar Airlangga, Kamis (9/10/2025).
Airlangga menambahkan, strategi perluasan ini tidak hanya mendorong efisiensi, tetapi juga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam kerja sama ekonomi global.
Saat ini, QRIS lintas negara BNI telah tersedia di Malaysia, Thailand, Singapura, dan Jepang, dan sesuai roadmap BI akan diperluas ke Korea Selatan, China, dan India.
(NIA DEVIYANA)
