Erick Thohir Bakal Panggil Petinggi Bank Himbara Soal Developer Nakal, Begini Respons Perbanas

IDXChannel - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) merespons Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang akan mengumpulkan bos Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam waktu dekat ini, menyusul banyaknya pengembang alias developer rumah nakal.

Chief Economist BTN dan Tim Ekonom Perbanas, Winang Budoyo mengatakan, developer berhubungan dengan Perbanas dari sisi supplai. Hal ini karena sebelum nasabah mengajukan KPR, berarti harus melihat stok rumah yang dibuat developer.

"Nah, kemarin ketika pandemi, sebagai salah satu upaya untuk mendorong perkembangan kredit salah satunya melalui kredit konstruksi ini, kebijakan itu di relaksasi. Sehingga untuk beberapa kasus bisa diberikan langsung 100 persen di depan. Nah di sini lah yang sebetulnya juga berpotensi untuk menjadi developer nakal," ujar Winang saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Mengenai developer, Sekretaris Jenderal Perbanas yang juga Komisaris Bank Jago, Anika Faisal menilai erat kaitannya mulai dari pembebasan tanah dan lainnya, sehingga perbankan berhati-hati.

"Banyak keterlibatan pihak ketiga lainnya. Jadi pasti bank benar berhati-hati, pasti tujuan akhirnya perlindungan konsumen," kata Anika.

Sebelumnya, Menteri BUMN menegaskan bahwa langkah ini untuk menyukseskan program prioritas pemerintah yakni pembangunan 3 juta rumah. Sehingga tata kelola perusahaan yang baik menjadi kunci penting.

Adapun Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa sejak 2019 lalu, tercatat sebanyak 120 ribu rumah yang disalurkan BTN melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) belum memiliki sertifikat.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran adanya developer yang nakal sehingga tidak bertanggung jawab terhadap sertifikat yang seharusnya dimiliki masyarakat.

Nixon mengatakan, dari total 120 ribu sertifikat itu BTN masih perlu menyelesaikan sebanyak 38.144 sertifikat yang melibatkan 4.000 proyek rumah. Dia berjanji menyelesaikan 15.000 ribu sertifikat untuk tahun ini.



(kunthi fahmar sandy)