Wahyudi Aulia Siregar
IDXChannel - Jumlah angkatan kerja di Sumatera Utara yang tercatat pada Februari 2024 lalu mencapai 8 juta orang. Sekira 408 ribu diantaranya kini tak memiliki pekerjaan alias menganggur.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Nurul Hasanudin, memaparkan jumlah penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) di Sumatera Utara pada Februari 2024 mencapai 11,38 juta orang. Naik 226 ribu orang dibandingkan Februari 2023.
Dari jumlah penduduk usia kerja itu, 8 juta orang di antaranya merupakan angkatan kerja dengan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 70,3 persen. Sedangkan yang bukan angkatan kerja mencapai 3,38 juta orang.
"Angkatan kerja kita pada tahun ini bertambah 126 ribu sedangkan yang bukan angkatan kerja juga bertambah 100 ribu orang," papar Hasanudin, Senin (6/5/2024).
Hasanudin lebih lanjut menjelaskan, dari total 8 juta angkatan kerja itu, ada 7,59 juta orang yang kini memiliki pekerjaan. Sementara sisanya sebanyak 408 ribu orang masih menganggur.
"Jumlah angkatan kerja kita yang sudah memiliki pekerjaan (pekerja) tahun ini bertambah 131 ribu orang. Sedangkan pengangguran kita turun 5 ribu orang dibandingkan tahun lalu. Tingkat pengangguran terbuka kita tahun ini juga turun 0,14 persen menjadi 5,1 persen," jelasnya.
Hasanudin mengungkapkan, pekerja di Sumatera Utara masih didominasi pekerja penuh waktu yang mencapai 4,82 juta orang. Namun jumlah pekerja penuh waktu ini turun 142 ribu orang dibandingkan tahun lalu.
"Kalau untuk pekerja paruh waktu jumlahnya bertambah 110 ribu menjadi 2,09 juta orang dan pekerja setengah menganggur bertambah 167 ribu menjadi 685 ribu orang," ungkapannya.
Sementara untuk lapangan pekerjaan utama di Sumatera Utara masih didominasi oleh sektor pertanian, perdagangan dan industri pengolahan. Sektor pertanian dan sektor perdagangan masing-masing memberikan ruang bagi 29,01 persen dan 21,91 pekerja di Sumut. Sementara sektor industri pengolahan memberikan ruang sebesar 10,2 persen.
"Tahun ini 42,42 persen pekerja di Sumut bekerja di sektor formal dan 57,58 persen di sektor informal. Sebanyak 38,27 persen di antaranya berstatus sebagai buruh, karyawan dan pegawai, sedangkan yang berstatus berusaha sendiri sebanyak 18,58 persen," tukasnya.
(SLF)
