IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasan Tbk (ELPI) tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp55 miliar guna membangun kantor operasional sekaligus fasilitas training center yang bergerak dibidang marine, khususnya dynamic positioning operator.
Saat ini, perseroan telah melakukan groundbreaking pada Maret 2022 lalu. Gedung yang berlokasi di Jalan WR Supratman, Surabaya ini akan memiliki enam lantai. Dari jumlah itu, dua lantai akan digunakan untuk fasilitas training center. Untuk fasilitas training center sendiri anggarannya sekitar Rp15 miliar. Paling banyak untuk pengadaan alat seperti simulator. "Nanti anggarannya kami alokasikan dari hasil IPO (penawaran saham perdana)," kata Corporate Secretary PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk, Wawan Heri Purnomo, Rabu (3/8/2022).
Dia menambahkan, pembangunan kantor operasional ini diperkirakan memakan waktu selama dua tahun. Ditargetkan, awal Januari 2024 sudah rampung dan kantor sekaligus training center bisa beroperasi. Training center ini akan mengusung brand “MOTE” yaitu Maritime Offshore Technology & Enginering.
Training center akan berada dibawah naungan PT Patriot Teknologi Maritim yang merupakan pihak afiliasi dari ELPI. ELPI akan melakukan penyertaan modal ke dalam PT Patriot Teknologi Maritim melalui penerbitan saham baru untuk merealisasikan pembentukan training center. "Keberadaan training center ini diharapkan bisa menghasilkan pelaut yang mempunyai spesialisasi dalam bidang maritim," ujar Wawan.
Diketahui, pada 8 Agustus 2022 ELPI bakal secara resmi melantai di pasar bursa. Diharapkan dari IPO perseroan bisa mendapatkan dana sebesar Rp211,28 miliar hingga Rp266,88 miliar. Dana tersebut bakal didapat dari 1,11 miliar saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga saham yang ditawarkan berkisar Rp190 - Rp 240 per saham pada masa penawaran awal atau bookbuilding.
Berdasarkan prospektus yang dirilis, perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut ini akan menggunakan 56,70% dana hasil IPO untuk belanja modal dalam Pengadaan kapal offshore support vessel (OSV) dan reactive kapal OSV.
Adapun, belanja modal ditujukan untuk pengembangan ekspansi armada dan layanan untuk kontrak baru dengan periode pengadaan pada 2022 – 2023, yang akan diikuti oleh perseroan dan diadakan oleh kontraktor kontrak kerja sama (K3S).
Kemudian, sekitar 16,97% dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal atas rencana ekspansi usaha. Beberapa di antaranya yakni, mengakuisisi kepemilikan saham PT Multi Eximindo yang merupakan pihak afiliasi perseroan dalam Kazo Marine (M) SDN BHD yang berdomisili di Malaysia.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra menambahkan, dalam minggu ini proses IPO telah masuk pada tahapan penawaran perdana atas saham ELPI. Hal ini menjadi sinyal positif bagi ELPI sebagai perusahaan pelayaran dengan core business sebagai penunjang pekerjaan dibidang offshore.
"Tidak ada sepeserpun dana IPO untuk pembayaran utang. Semua dana IPO murni untuk pengembangan investasi ELPI. Mulai pembelian Offshore Support Vessel hingga pembangunan kantor operasional dan pembuatan training center untuk para kapten kapal," katanya.
(IND)