sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Covid-19 di Malang Mengganas, Harga Tabung Oksigen Melonjak Dua Kali Lipat

Economics editor Avirista M/Kontributor
05/07/2021 16:35 WIB
Lonjakan kasus Covid-19 berdampak pada tingginya permintaan masyarakat akan tabung oksigen.
Covid-19 di Malang Mengganas, Harga Tabung Oksigen Melonjak Dua Kali Lipat (FOTO:MNC Media)
Covid-19 di Malang Mengganas, Harga Tabung Oksigen Melonjak Dua Kali Lipat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Lonjakan kasus Covid-19 berdampak pada tingginya permintaan masyarakat akan tabung oksigen. Sejumlah apotek - apotek besar yang biasanya menyediakan stok oksigen pun kehabisan, distributor oksigen di Kota Malang pun dibuat kewalahan.

Di sebuah distributor oksigen di Jalan Aris Munandar, Kota Malang, sejumlah warga antri membeli pengisian tabung oksigen. Mereka membawa tabung oksigen masing - masing yang kemudian diisi dengan oksigen baru.

Warga Singosari, Kabupaten Malang Hendri mengatakan, ia bahkan sampai mencari pengisian oksigen di Kota Malang, setelah kehabisan stok oksigen di beberapa apotek di Kecamatan Singosari.

"Susah sekali, tadi nyari di beberapa apotek di Singosari dan Kota Malang semuanya habis. Biasanya nggak sesulit ini mendapatkannya," ucap Hendri ditemui saat mengisi tabung oksigen, pada Senin siang (5/7/2021) di salah satu distributor.

Ia pun sempat menanyakan ke beberapa teman terkait distributor oksigen sehingga dirinya menemukan distributor di Jalan Aris Munandar, Kota Malang. Akibat mencari oksigen inilah ia terpaksa menutup tempat usahanya, demi memenuhi kebutuhan oksigen untuk orang tuanya yang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

"Ya tadi tanya teman - teman nyarinya dimana, karena kesulitan nyarinya. Baru dapat ini di sini," ucap Hendri.

Sementara itu, pemilik distributor oksigen Tjandra Ajunita Wirantono mengakui ada lonjakan permintaan oksigen dalam sepekan terakhir. Disebutnya bila rata - rata permintaan oksigen sebanyak 10 tabung per hari, kini bisa melonjak tajam hingga dua kali lipatnya.

"Kalau sekarang bisa sampai 30 kali lebih permintaannya, kemarin sampai 45 kali permintaan," ungkapnya.

Akibat tingginya permintaan ini dikatakan Tjandra, ia terpaksa menolak permintaan warga yang membeli tabung oksigen baru dengan isinya. Ia hanya melayani masyarakat yang telah membawa tabung oksigen ke tokonya dan hanya melayani pengisian ulang oksigen.

"Jadi yang kita layani hanya pengisian tabung oksigennya saja. Kalau pembelian baru dengan tabungnya nggak kita layani, begitupun regulator yang juga tidak kita layani," tutur perempuan yang berjualan oksigen sejak 1972.

Menurutnya, langkah itu karena suplai tabung oksigen baru ke tempatnya kini kian terbatas. Bahkan dirinya mengaku tak mendapat suplai dari PT Samator Gas selaku pabrik penyuplai oksigen.

"Kami hanya melayani pelanggan yang sudah punya tabung. stoknya sudah susah sejak minggu lalu, kalau ada pengirimannya telat - telat, hari ini saja tidak dikirim sama pabrik. Makanya kita siasati supaya pemerataan, kasihan pelanggan saya yang benar - benar butuh," terangnya.

Ia menambahkan, akibat lonjakan permintaan oksigen ini menjadikan harga tabung oksigen baru dengan isinya diakuinya melonjak. Lonjakan terjadi pada tabung berukuran 7 meter kubik, dari sebelumnya Rp 550 ribu kini menjadi Rp 750 ribu per tabung baru dengan oksigennya.

"Harga segitu itu tabung dengan isinya biasanya sewa tabungnya ke saya, tapi ini kami sekarang hanya melayani pengisian oksigennya saja, nggak dengan tabungnya. Kalau yang rata - rata masyarakat itu bawa tabung yang 1 meter kubik, itu harganya naik Rp 10 ribu, jadi Rp 65 ribu, dulunya Rp 55 ribu, kalau yang pengisian oksigen tabung 7 meter kubik itu Rp 100 ribu sekarang, dulu Rp 80 ribu," jelasnya.

Lonjakan ini disebut Tjandra karena permintaan akibat melonjaknya pasien COVID-19 di Malang raya. Hal itu terlihat dari beberapa pelanggannya yang mengaku bahwa anggota keluarganya yang terpaksa menggunakan tabung oksigen akibat terpapar Covid-19.

"Rata - rata kena covid jadi mereka butuhnya tapi diutamakan yang sudah pelanggan di sini. Kemarin ada pelanggan saya satu tabung (satu meter kubik) cuma 45 menit saja dipakai habis untuk covid, padahal bisanya 3 jam. Sampai harus kembali ke sini 4 kali bawa 4 tabung, itu tabung 1 meter kubik yang paling kecil," jelasnya.

Ia berharap stok pengiriman oksigen dari PT Samator Gas kembali lancar guna memenuhi permintaan masyarakat. Meski diakuinya beberapa stok pasokan PT Samator Gas diperbanyak ke rumah sakit - rumah sakit rujukan Covid-19.

"Ya semoga lancar lah, kalau kemarin saya sempat bawa tabung sendiri ke pabriknya untuk ngisi sendiri. Kasihan yang butuh kayak gini," pungkasnya. 


(SANDY)

Advertisement
Advertisement