sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Ungkap Kebanggaan Bisa Jadi Menteri Jokowi

Economics editor Suparjo Ramalan
20/05/2023 20:38 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi salah satu Menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun masa depan Indonesia. 
Erick Thohir Ungkap Kebanggaan Bisa Jadi Menteri Jokowi (FOTO: Dok MNC Media)
Erick Thohir Ungkap Kebanggaan Bisa Jadi Menteri Jokowi (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi salah satu Menteri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun masa depan Indonesia. 
Erick mengungkapkan, perubahan yang dilakukan Jokowi harus dilanjutkan untuk menuju kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

"Sebuah kehormatan dapat membantu bapak Presiden @jokowi dalam membangun masa depan Indonesia. Perubahan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ungkap Erick melalui akun Instagramnya, Sabtu (20/5/2023). 

Erick masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju periode kedua kepemimpinan Jokowi. Dia 
dilantik sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019.

Sejak menahkodai Kementerian BUMN, Erick berulang kali mengingatkan dan berupaya merealisasikan peran perusahaan pelat merah agar menjadi benteng perekonomian nasional, lantaran mampu mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional. 

Dia menilai tugas itu sangat berat bagi perseroan, namun tetap dilaksanakan karena harus menjaga keseimbangan ekonomi.

"Tidak mudah, tidak mudah, tapi kita harus jalankan. Tentu hal ini yang saya pesankan kepada seluruh insan BUMN, keluarga besar BUMN, untuk bangga menjadi bagian dari BUMN, karena kita diperlukan, kita juga harus bertanggung jawab," katanya.

Salah satu cara BUMN menjaga keseimbangan ekonomi dengan mengintervensi pasar ketika terjadi kelangkaan komoditas dan gejolak harga di pasar. Menurutnya, hanya perseroan negara yang bisa melakukan intervensi pasar dibandingkan perusahaan swasta.

Dia mencontohkan saat kenaikan harga masker di awal pandemi Covid-19. Saat itu harga masker naik signifikan karena adanya aksi panic buying. Namun begitu, BUMN di sektor farmasi segera mengintervensi pasar melalui penjualan masker dengan harga murah. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement